Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Vol 5, No 4 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG LABU KUNING DAN PENAMBAHAN RAGI TERHADAP MUTU ROTI TAWAR (The Effect of Ratio of Wheat flour and Pumpkin Flour and Yeast on The Quality of White Bread)

Dita Deviana Fadhilah (Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian USU Medan Jl. Prof. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan)
Rona J. Nainggolan (Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian USU Medan Jl. Prof. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan)
Linda Masniary Lubis (Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian USU Medan Jl. Prof. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan)



Article Info

Publish Date
28 May 2018

Abstract

ABSTRACT This research was aimed to know the effect of ratio of wheat flour and pumpkin flour and percentation of yeast to produce the best characteristics of white bread and to introduce a new pumpkin product. This research was conducted using a completely randomized design with two factors, namely ratio of pumpkin flour and wheat flour; (95%:5%, 90%:10%, 85%:15%, and 80%:20%)and percentation of yeast; 1%, 2%, 3%, and 4%. The parameters analyzed were water content, ash content, fat content, protein content, carbohydrate content, fiber content, volume increase, organoleptic values (colour, flavour, taste, and texture). The results showed that the ratio of wheat flour and pumpkin flour had highly significant effect on ash content, protein content, fat content, fiber content, carbohydrate content, volume increase, colour, and taste. Concentration of yeast had highly significant effect on ash content, protein content, fiber content, volume, colour, and  taste, but had significant effect on texture. The 85%:15% proportion of wheat flour on pumpkin flour and 3% of yeast produced the better and more acceptable quality of bread. Keywords: Pumpkin, White Bread, Yeast ABSTRAK   Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung terigu dengan tepung labu kuning dan penambahan ragi untuk menghasilkan roti tawar dengan karakteristik terbaik dan untuk mengenalkan produk olahan dari tepung labu kuning. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dua faktor, yaitu perbandingan tepung terigu dan tepung labu kuning yaitu 95%:5%, 90%:10%, 85%:15%, dan 80%:20% dan konsentrasi ragi yaitu 1%, 2%, 3%, dan 4%. Parameter yang dianalisis meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, kadar serat kasar, volume pengembangan, pengujian organoleptik (warna, aroma, rasa, dan tekstur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perbandingan tepung terigu dengan tepung labu kuning memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat kasar, kadar karbohidrat, volume pengembangan, nilai organoleptik warna, rasa, dan tekstur. Penambahan ragi memberikan pengaruh sangat nyata terhadap kadar abu, kadar protein, kadar serat kasar, volume pengembangan, nilai organoleptik warna, dan rasa, namun berbeda nyata terhadap nilai organoleptik tekstur. Perbandingan tepung terigu dengan tepung labu kuning sebesar 85%:15% dan penambahan ragi sebesar 3% menghasilkan roti tawar yang lebih baik dan dapat diterima.   Kata kunci: labu kuning, roti tawar, ragi

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

jrpp

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Engineering

Description

Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian merupakan media untuk publikasi tulisan asli berkaitan dengan teknologi pangan dan keteknikan pertanian secara luas, yang diterbitkan atas kerjasama antara Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan dan Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian ...