Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Vol 37, No 3 (2019): Jurnal Penelitian Hasil Hutan

EVALUASI CACAT PENGERINGAN DAN PEMESINAN PADA EMPAT JENIS KAYU CEPAT TUMBUH TERMODIFIKASI PANAS

Ulfa Adzkia (Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan IPB)
Trisna Priadi (Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan IPB)
Lina Karlinasari (Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan IPB)



Article Info

Publish Date
10 Jan 2020

Abstract

Perlakuan panas merupakan salah satu metode yang dapat meningkatkan kualitas kayu termasuk untuk kayu cepat tumbuh. Namun perlakuan tersebut dapat menyebabkan cacat pengeringan serta perubahan sifat pemesinan setelah perlakuan panas. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi pengaruh variasi jenis kayu dan waktu pemanasan terhadap adanya cacat pengeringan dan pemesinan kayu cepat tumbuh. Jenis kayu cepat tumbuh yang digunakan adalah jati, mangium, jabon dan sengon. Perlakuan panas dilakukan pada suhu 165ºC dengan variasi waktu 0 jam (kontrol), 2 jam dan 6 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air dan kerapatan kayu menurun setelah perlakuan panas. Perlakuan panas berhasil menurunkan kadar air 57% dan menyebabkan penurunan kerapatan kayu hingga 20% dibandingkan dengan kayu kontrolnya. Cacat pengeringan retak ujung pada jati, mangium, jabon dan sengon meningkat setelah perlakuan panas selama 2 dan 6 jam. Di sisi lain, cacat retak permukaan pada jati, mangium, sengon dan jabon berkurang. Cacat setelah menerapkan kegiatan pemesinan yaitu cacat pengamplasan, penyerutan, pembentukan, dan pengeboran menurun pada jati, mangium, jabon dan sengon setelah perlakuan panas 2 dan 6 jam. Jati adalah spesies kayu terbaik dalam hal kualitas pemesinan setelah perlakuan panas diikuti oleh jabon, mangium, dan sengon. Pada suhu 165°C dalam 2 jam dianggap sebagai waktu yang tepat untuk perlakuan panas dalam hal memperoleh cacat minimal pengeringan dan pemesinan.

Copyrights © 2019