JST ( Jurnal Sains Terapan )
Vol 5, No 2 (2019): JST (Jurnal Sains Terapan)

Estimasi Koefisien Transfer Oksigen (KLa) Pada Metode Aerasi Fine Bubble Diffuser. Studi Kasus : Pengolahan Air Lindi TPA Manggar Kota Balikpapan

Muhammad Ma'arij Harfadli (Institut Teknologi Kalimantan)
M. Nur Ibnu Luthfi Saud (Institut Teknologi Kalimantan)
Indah Chairun Nikmah (Unknown)



Article Info

Publish Date
02 Oct 2020

Abstract

Leachate is a liquid from the decomposition of waste material in landfills. Leachate can be dangerous if it flows into the ground, consequently making pollution on soil and groundwater. Due to its harmful to the environment, therefore treatment of the leachate is needed. The increase in dissolved oxygen is one of the aerobic treatment processes needed for leachate. In this study, the method of increasing dissolved oxygen (DO) uses a fine bubble diffuser. According to the problem, the purpose of this study is to determine the effect of using a fine bubble diffuser in leachate water treatment by calculating the amount of DO and the oxygen transfer coefficient (KLa) that occurs. In this study, using variations of diameter nozzle diffuser 1.5 mm, 2 mm and 3 mm. The results from this study are the DO concentration to increase based on aeration time. DO concentration with maximum aeration time of 20 minutes at nozzle diameter 1,5 mm, 2 mm, 3 mm, respectively are 1.4 mg/l; 0.7 mg/l; 0.8 mg/l. The results of KLa at nozzle diameter 1.5 mm, 2 mm, 3 mm sequentially are 0.65 / hour; 0.34 / hour; 0.34 / hour. These results indicate that the KLa value decreased. In conclusion, decreased KLa indicates that the oxygen condition in leachate approaches saturated conditions or in other words that the DO concentration is relatively increased with time during aeration.Keywords: Aeration, Dissolved Oxygen, Fine Bubble Diffuser, Oxygen Transfer CoefficientABSTRAKAir lindi merupakan cairan hasil dekomposisi material sampah yang ada di landfill. Air lindi dapat menjadi berbahaya jika meresap ke dalam tanah sehingga menyebabkan pencemaran tanah dan air tanah. Dikarenakan sifatnya yang berbahaya bagi lingkungan maka diperlukan pengolahan terhadap air lindi tersebut. Peningkatan oksigen terlarut merupakan salah satu proses pengolahan aerobik yang diperlukan bagi air lindi. Pada penelitian ini metode peningkatan oksigen terlarut (DO) menggunakan fine bubble diffuser sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh penggunaan fine bubble diffuser dalam pengolahan air lindi dengan menghitung jumlah DO dan koefisien transfer oksigen (KLa) yang terjadi. Dalam penelitian ini menggunakan variasi lubang/nozzle diffuser yaitu 1,5 mm, 2 mm dan 3 mm untuk mengolah air lindi TPA Manggar Kota Balikpapan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah secara keseluruhan konsentrasi DO semakin meningkat berdasarkan waktu aerasi, sementara konsentrasi maksimum DO dengan waktu aerasi 20 menit pada diameter nozzle 1,5 mm adalah 1,4 mg/, diameter nozzle  2 mm adalah 0,7 mg/l dan diameter nozzle 3 mm adalah 0,8 mg/l. Adapun hasil KLa pada 1,5 mm adalah 0,65/jam; 2 mm adalah 0,34/jam; 3 mm 0,34/jam. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai KLa mengalami penurunan. KLa yang semakin menurun meindikasikan bahwa kondisi oksigen dalam air lindi mendekati kodisi jenuh atau dengan kata lain bahwa konsentrasi DO relatif meningkat terhadap waktu pada saat aerasi.Kata Kunci : Aerasi, Oksigen Terlarut, Fine Bubble Diffuser, Koefisien Transfer Oksigen

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

jst

Publisher

Subject

Mathematics Social Sciences Other

Description

JST (Jurnal Sains Terapan), dengan ISSN 2477-5525 (media online) dan 2406-8810 (media cetak) adalah media publikasi hasil penelitian dibidang Social Cience, Sains Terapan dan Matematika ...