PEmgajaran cerpen Jawa dewasa ini masih bersifatteoretis. Pengajaran semacam ini diduga kurang mengakrab,kan siswa terhadap karya sastra. Bahkan suatu saat siswaakan terbebani· ole~ hapalan yang bersifat informatif. Makapengajaran cerpen Jawa yang masih bersifat :teoretis perlupembenahan, yakni ke arab' pengajaran yang bersifat apresiatif.Pengajaran yang bersifat apresiatif juga pedu diarahkanagar siswa menyerap fungsi cerpen. Oleh karena itu,. pengajaran yang bersifat apresiatif perlu menerapkan.pendekatan pragmatik.Pendekatan pragmatik dalam pengajaran cerpen Jawaadalah sajia'rt yang meriekankan fungsi cerpen bagi anak didik.Di antara lungsi cerpen tersebut adalah memberikan ajaran, .kenikmatan, kesenangan, hiburan, 'dan manfaat dalamkehidupannya. lfungsi tersebut dapat diltetahui melalui kesan,tanggapan, dan penerimaan anak ,didik terhadap pesan karyaitli. Dengan demikian, melalui pendekatan pragmatik. anak ;.:didik dapat memperoleh manfaat cerpen sebagai konsumsibatin, renungan jiwa, dan cermin dalam kehidupannya.Pendekatan pragmaUk dalam pengajaran cerpen' Jawadcipat berhasil jika tujuan.metode, pemilihan. bahan, penyajian,dan evaluasi terarah pada sajian yang bersilat apresiatifpragmatis.Tujuan diarahkan pada apresiasi dan fungsi cerpen..Metode hendaknya bervariasi dan mengaktifkan siswa.Pemiliban bahan cerpen hendaknya memperhatikan karyay~mg berni1ai sastra. Peny~ji'an harus mengikuti tahap-tahaptertentu. Demikian juga 'evaluasi harus selalu memperhatikan:aspek fungsi cerpen.•
Copyrights © 1994