Jurnal Akuatika
Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika

IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN UPAYA REHABILITASI EKOSISTEM MANGROVE DI PANTAI UTARA KABUPATEN SUBANG

Riny Novianty (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran)
Sukaya Sastrawibawa (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran)
Donny Juliandri Prihadi (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran)



Article Info

Publish Date
01 Sep 2011

Abstract

Hutan mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan khas juga merupakan potensi sumber daya alam yang sangat potensial. Kondisi hutan mangrove pada umumnya memiliki tekanan berat sebagai akibat dari tekanan krisis ekonomi yang berkepanjangan. Selain dirambah dan dialihfungsikan, kawasan mangrove di beberapa daerah, termasuk di Pantai Utara Kabupaten Subang kini marak terjadi. Upaya rehabilitasi bertujuan bukan saja untuk mengembalikan nilai estetika namun yang paling utama adalah untuk mengembalikan fungsi ekologis kawasan hutan mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan mangrove, mengetahui faktorkerusakan mangrove dan membuat strategi upaya rehabilitasi ekosistem mangrove di Pantai Utara Kabupaten Subang dengan menggunakan analisis SWOT. Metode yang digunakan adalah metode garis berpetak (jalur berpetak) dengan satu buah jalur untuk tiap desa penelitian dengan ukuran 10 m x 60 m dengan arah tegak lurus tepi laut. Untuk mengetahui faktor penyebab kerusakan mangrove dilakukan dengan metode purposive samplingmelalui wawancara.Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan kriteria baku kerusakan mangrove Kepmen LH. No. 201 Tahun 2004, kondisi hutan mangrove di Pantai Utara Kabupaten Subang termasuk dalam kriteria rusak (sedang dan jarang). Faktor kerusakan disebabkan oleh alam dan manusia. Prioritas utama dalam memperbaiki kerusakan dan upaya rehabilitasi mangrove di Pantai Utara Kabupaten Subang adalah menjalin kerjasama yang sinergis antara pelaksanaan program pemerintah dengan keinginan masyarakat lokal melalui revitalisasi kawasan pesisir akibat abrasi dengan cara penanaman kembali pohon mangrove. Pola rehabilitasi yang digunakan untuk mangrove dalam kriteria rusak (sedang)menggunakan pola empang parit dan mangrove dalam kriteria rusak berat (jarang) menggunakan pola green belt.

Copyrights © 2011