Tujuan dari penelitian ini adalah mengamati respon tanaman jarak pagar akibat pemberian bokasi ampas sagu pada fase pembibitan di tanah aluvial. Metode yang digunakan adalah eksperimen lapangan dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 5 perlakuan yaitu 5% bahan organik dalam tanah setara dengan 44 g bokasi ampas sagu/polybag, 7% bahan organik dalam tanah setara dengan 110,12 g bokasi ampas sagu/polybag, 9% bahan organik dalam tanah setara dengan 176,26 g bokasi ampas sagu/polybag, 11% bahan organik dalam tanah setara dengan 242,39 g bokasi ampas sagu/polybag dan 13% bahan organik dalam tanah setara dengan 308,53 g bokasi ampas sagu/polybag. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, volume akar dan berat kering tanaman. Bibit jarak pagar yang tumbuh pada medium aluvial yang sudah ditambah dengan bokasi ampas sagu sebanyak 308,53 g/polybag (setara 13% bahan organik dalam tanah) menunjukkan respon yang lebih baik dibanding perlakuan lainnya, akan tetapi dosis ini belum merupakan dosis yang optimal, karena pertumbuhan bibit jarak pagar belum menunjukkan penurunan pada seluruh variabel pengamatan.
Copyrights © 2011