ABSTRAKKemoterapi adalah salah satu terapi pilihan untuk pasien kanker, tetapi memiliki banyak efek samping yang sering membuat pasien cemas. Salah satu terapi perilaku yang digunakan untuk mengatasi kecemasan adalah Progressive Muscle Relaxation (PMR). Sampai saat ini, PMR belum pernah diaplikasikan dalam rangka menurunkan kecemasan dan belum ada penelitian yang menguji pengaruh PMR terhadap penurunan kecemasan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di BLU RSUDZA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh PMR terhadap penurunan kecemasan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di BLU RSUDZA. Desain penelitian adalah randomized clinical trial. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang responden yang menjalani kemoterapi di ruang Mamplam III BLU RSUDZA, 15 pada kelompok intervensi dan 15 pada kelompok kontrol. Pengambilan sampel mengggunakan random sampling. Kuesioner penelitian menggunakan Kuesioner Kecemasan yang diadopsi dari Spielberger. Data akan dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan t-test. Hasil penelimenunjukkan bahwa rata-rata skor kecemasan pada pengukuran kedua pada kelompok intervensi sebesar 42,27 dengan standar deviasi 7,41 sementara pada kelompok kontrol sebesar 50,80 dengan standar deviasi 6,7. Hasil analisis lanjutan menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan skor kecemasan pada pengukuran kedua antara kelompok intervensi dan kontrol (p value = 0,003). Kesimpulan penelitian adalah PMR efektif dalam menurunkan kecemasan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Diharapkan kepada manajemen rumah sakit terutama bidang keperawatan agar mempertimbangkan PMR sebagai salah satu tindakan mandiri keperawatan dalam menurunkan kecemasan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.Kata kunci : kecemasan, kemoterapi, PMR
Copyrights © 2014