Pengukuran kualitas pelayanan secara berkala merupakan titik masuk dalam peningkatan mutu berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian kualitas layanan. Instrumen dikembangkan berdasarkan kuesioner kualitas layanan yang disusun oleh Padma yang selanjutnya dianalisis untuk melihat faktor pembentuk dimensi kualitas layanan. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner delapan dimensi kualitas layanan yang diukur berdasarkan persepsi pasien menggunakan skala Likert 5 poin. Kuesioner diberikan pada 84 pasien di Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap dan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Analisis data menggunakan Confirmatory Analysis Factor (CFA ) dengan uji kecukupan sampel KMO MSA>0,50 pada semua dimensi dengan signifikasi bartlett test 0,00 (Sign<0,05). Ekstraksi dan rotasi faktor dilakukan hingga terbentuk satu komponen pada satu dimensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 8 dimensi kualitas layanan yang terdiri 59 item pernyataaan, setelah dilakukan analisis menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan loading factor diatas 0,50, menghasilkan 3-7 item pada masing-masing dimensi sehingga didapatkan 37 item. Dimensi infrastruktur dibentuk oleh 5 item, kualitas personil dibentuk oleh 6 item, proses perawatan klinis dibentuk oleh 4 item, prosedur administrasi dibentuk oleh 4 item, indikator keselamatan pasien dibentuk oleh 3 item, citra rumah sakit dibentuk oleh 5 item, tanggung jawab sosial dibentuk oleh 3 item, dan kepercayaan terhadap rumah sakit dibentuk oleh 7 item.Kata Kunci: Kepuasan pasien, kualitas layanan rumah sakit, kuesioner
Copyrights © 2014