Paradigma
Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)

MAHASISWA DAN KEKUASAAN (KONFLIK SOSIAL  PADA PEMILIHAN UMUM RAYA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2013 SAMPAI 2015)

DZULKIFLI, MOHAMMAD (Unknown)



Article Info

Publish Date
17 Sep 2016

Abstract

Abstrak Penelitian ini membahas tentang konflik sosial yang terjadi pada pemilihan umum raya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Surabaya 2013 sampai 2015. Tujuanya adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi konflik sosial yang terjadi pada Pemilihan Umum Raya (Pemira) BEM Unesa periode 2013 sampai 2015. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan struktural konflik Ralf Dahrendorf. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konflik sosial yang terjadi pada Pemira BEM Unesa dilatarbelakangi oleh konflik horizontal dan konflik vertikal, yang melibatkan mahasiswa dengan mahasiswa dan mahasiswa dengan birokrasi. Peran Organisasi Ekstra Kampus (Omek) sebagai kelompok kepentingan menjadi aktor konflik sosial tersebut, dimana Omek satu dengan Omek yang lain memiliki orientasi yang sama sehingga kedudukan Presiden BEM Unesa diperebutkan. Konflik sosial yang terjadi di BEM Unesa terjadi karena adanya distribusi otoritas yang tidak merata, sehingga melahirkan dua kelompok yakni kelompok superordinat dan subordinat. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai kelompok dominan menempati posisi superordinat dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sebagai kelompok yang didominasi sebagai kelompok subordinat. Konflik tersebut mengakibatkan BEM Unesa dibekukan selama dua periode, yang tentunya hal ini memberikan dampak kepada internal kampus dan eksternal kampus. Adapun resolusi konflik yang ditawarkan oleh pihak birokrasi kampus meliputi mediasi, rekonstruksi Pemira dan dibekukan untuk sementara waktu. Karena mediasi dan rekonstruksi Pemira gagal dijalankan maka BEM Unesa untuk sementara waktu dibekukan. Pada bulan desember 2015 BEM Unesa kembali dibentuk melalui semangat rekonsiliasi mahasiswa.   Kata Kunci: Konflik Sosial, BEM UNESA, dan Mahasiswa   Abstract This study discusses the social conflicts that occur in the general elections highway Student Executive Body (BEM) Surabaya State University from 2013 to 2015. The aim is to find and identify the social conflict on Election Kingdom (Pemira) BEM Unesa the period from 2013 to 2015. Research this uses a qualitative method with a structural approach of conflict Ralf Dahrendorf. The data collection is done by interview and documentation study. These results indicate that the social conflict in Pemira BEM Unesa motivated by conflicts horizontal and vertical conflicts, involving students and students and students with the bureaucracy. Role of Campus Extra Organisation (Omek) as interest groups become actors of social conflict, where Omek one with Omek others have the same orientation so that the position of President BEM Unesa grabs. The social conflict in BEM Unesa occurs because of the uneven distribution of authority, thus giving birth to two groups, superordinate and subordinate groups. Islamic Students Association (HMI) as the dominant group occupies a superordinate position and the Indonesian Islamic Students Movement (PMII) and the Indonesian National Student Movement (GMNI) as a group dominated as a subordinate group. The conflict resulted in BEM Unesa frozen for two periods, which of course it had an impact on internal and external college campus. As for the conflict resolution offered by the campus bureaucracy includes mediation, reconstruction Pemira and frozen for a while. Because mediation and reconstruction Pemira failed to run the BEM Unesa temporarily frozen. In December 2015 BEM Unesa re-formed through the spirit of reconciliation student. Keywords: Social Conflict, BEM UNESA, and Students 

Copyrights © 2017