Majalah Kedokteran Bandung
Vol 48, No 2 (2016)

Potensi Bayam Merah (Amaranthus tricolor L) sebagai Antioksidan pada Toksisitas Timbal yang Diinduksi pada Mencit

Wiyasihati, Sundari Indah (Unknown)
Wigati, Kristanti Wanito (Unknown)



Article Info

Publish Date
29 Jun 2016

Abstract

Seiring dengan peningkatan industrialisasi dan transportasi, polusi logam berat yang ditimbulkan pun semakin meningkat. Timbal merupakan toksin yang paling bermakna di antara logam berat lain yang memiliki kecenderungan untuk mengkatalisis reaksi oksidasi dan menimbulkan terbentuknya Reactive Oxygen Species (ROS). Bayam merah (Amaranthus tricolor L) mengandung komponen antioksidan yang berpotensi menurunkan kadar timbal dalam darah dan mencegah toksisitasnya. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga selama bulan Agustus–September 2012. Penelitian eksperimental laboratoris ini menggunakan posttest only control group design. Tiga puluh ekor mencit dibagi menjadi tiga kelompok: K0 sebagai kelompok kontrol yang diberikan akuades dan plasebo, K1 sebagai kelompok perlakuan yang diberikan timbal asetat 0,75 mg/10 gBB dan plasebo, K2 sebagai kelompok perlakuan yang diberikan timbal asetat 0,75 mg/10 gBB dan 382,2 mg/10 gBB jus bayam merah selama 28 hari. Darah diambil dari vena ekor tikus untuk pemeriksaan superoxide dismutase (SOD) dan malondialdehyde (MDA). Hasil pemeriksaan kadar SOD rata-rata darah mencit pada K0 (n=10) 55,91 ± 9,61%, K1 (n=10) 31,29 ± 12,87%, dan K2 (n=10) 34,83 ± 10,12% (p=0,000). Nilai kadar MDA rata-rata darah mencit pada K0 9,9 nmol/mL, K1 12,04 nmol/mL, dan K2 11,05 nmol/mL (p=0,002). Berdasarkan uji ANOVA, disimpulkan bahwa bayam merah dapat meningkatkan SOD dan menurunkan MDA plasma pada toksisitas yang diinduksi timbal asetat pada mencit. [MKB. 2016;48(2):63–7]Kata kunci: Amaranthus tricolor linn, antioksidan, bayam merah, toksisitas timbal The Potency of Red Spinach (Amaranthus tricolor L) as an Antioxidant for Lead-Induced Toxicities in MiceAbstractAlong with the increasing industrialization and transportation, the generated heavy metal pollution is increasing. Lead is the most significant toxin among heavy metals and has a tendency to catalyze the oxidation reaction and lead to the formation of Reactive Oxygen Species (ROS). Red spinach (Amaranthus tricolor L) contains antioxidant properties which have a potential to reduce the blood lead level and prevent the lead-induced toxicities. The study was conducted at the Laboratory of Biochemistry Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, during August–September 2012. This laboratory experimental study used pos-ttest only control group design. Thirty mice were divided into 3 groups: K0 as the control group with aquadest and placebo; K1 as the treatment group with lead acetate 0.75 mg/10 gBW and placebo treatment; and K2 as the treatment group with  lead acetate 0.75 mg/10 gBW and 382.2 mg/10 gBW red spinach juice treatment for 28 days. Blood was drawn from the mouse’s tail vein for examination of superoxide dismutase (SOD) and malondialdehyde (MDA). Mean blood SOD value in K0 (n=10) was 55.91 ± 9.61%, K1 (n=10) was 31.29 ± 12.87%, and K2 (n=10) was 34.83 ± 10.12% (p=0.000). Mean blood MDA value for K0 was 9.9 nmol/mL, K1 was 12.04 nmol/mL, and K2 was 11.05 nmol/mL (p=0.002). Based on ANOVA test, it is concluded that the administration of red spinach can increase SOD and decrease MDA plasma on lead-induced toxicity in mice. [MKB. 2016;48(2):63–7]Key words: Amaranthus tricolor linn, antioxidant, lead-induced toxicities, red spinach

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

mkb

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology

Description

Majalah Kedokteran Bandung (MKB)/Bandung Medical Journal publishes peer-reviewed original articles and case reports in basic medical research, clinical research, and applied medical science. This journal is published quarterly (March, June, September, and December) by Faculty of Medicine Universitas ...