Mintakat: Jurnal Arsitektur
Vol 21, No 1 (2020): Maret 2020

PENGEMBANGAN PEDESTRIAN PATH KAWASAN STASIUN KOTA BARU MALANG DAN SEKITARNYA

A Tutut Subadyo (Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang)



Article Info

Publish Date
31 Mar 2020

Abstract

Kawasan Stasiun Kereta Api Kota Baru Malang (SKA-KBM) merupakan kawasan dengan volume pengguna dan aktivitas yang tinggi, namun fasilitas pedestriannya belum memadai. Kondisi tersebut berimplikasi pada kekurang nyamanan dan ketidak amanan pejalan kaki. Jalur pedestrian yang ada di kawasan tersebut pada titik-titik tertentu menyempit karena berbagi dengan fungsi lain seperti tempat parkir, pedagang kaki lima, terminal bayangan angkutan kota dan bis pariwisata, bahkan menjadi ruang tunggu stasiun. Ketidakteraturan yang ditimbulkan oleh pengguna jalur pedestrian menyebabkan nilai sejarah pada kawasan tersebut menurun. Oleh karena itu, langkah humanisasi melalui kajian pengembangan jalur pejalan kaki di kawasan ini sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan jalur pejalan kaki pada kawasan SKA-KBM dan sekitarnya menjadi lebih fungsional, estetis, serta aman dan nyaman. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dimana hasilnya dijadikan acuan untuk mengembangkan jalur pedestrian berdasarkan  konsep: ruang, tata hijau, sirkulasi, fasilitas dan kelengkapan jalan. Hasil yang diperoleh merupakan rencana  pengembangan jalur pedestrian yang dilengkapi dengan fasilitas tempat duduk, halte, papan informasi,  tempat parkir, dan stop area, serta fungsi-fungsi lain sesuai kebutuhan, yang menjadi pemberi identitas dan aksen kawasan. Pengembangan fasilitas pedestrian path didasarkan pada fungsi kenyamanan dan keamanan yang diwujudkan dengan memberikan kelengkapan informasi, pembentuk identitas, dan pelayanan yang dikembangkan berdasarkan tema-tema tertentu.   Kata kunci : kawasan, pedestrian, stasiun kota baru, malang.   ABSTRACT Malang Kota Baru Train Station Area (MKB-TSA) is an area with a high volume of users and activities, but its pedestrian facilities are inadequate. These conditions have implications for the discomfort and insecurity of pedestrians. Pedestrian lanes in the area at certain points narrowed because of sharing with other functions such as parking lots, street vendors, shadow terminal of city transportation and tourism buses, and even become station waiting rooms. The irregularity caused by pedestrian path users causes the historical value in the area to decrease. Therefore, the humanization step through the study of the development of pedestrian paths in this region is needed. This study aims to develop pedestrian paths in the MKB-TSA and surrounding areas to be more functional, aesthetic, safe and comfortable. The method used is descriptive qualitative, where the results are used as a reference to develop pedestrian pathways based on the concepts: space, green layout, circulation, facilities and completeness of the road. The results obtained are plans to develop pedestrian pathways equipped with seating facilities, shelters, information boards, parking lots, and stop areas, as well as other functions as needed, which provide the identity and accent of the area. The development of pedestrian path facilities is based on the function of comfort and security which is realized by providing complete information, forming identity, and services that are developed based on certain themes.   Keywords: region, pedestrian, kota baru station, malang.DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v21i1.1935

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

jam

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Environmental Science

Description

Mintakat: Jurnal Arsitektur (JAM) dalam versi jurnal online yang terbit di tahun 2017 ini sebenarnya adalah format baru dari penerbitan offline sejak tahun 2000. Jurnal ini diterbitkan oleh oleh Group Konservasi Arsitektur & Kota, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang. Dalam ...