Pendahuluan: Pustakawan menjadi aset utama sebuah perpustakaan untuk keberlangsungan kegiatan pengelolaan perpustakaan. Namun dewasa ini beberapa perpustakaan di dunia mengalami kendala yang sama, yaitu berkenaan dengan cara mempertahankan the best employee yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen retensi pustakawan yang ada di Universitas Pekalongan. Metode: penelitian ini menggunakan kualitatif pendekatan studi kasus. Informasi yang diteliti berjumlah empat orang. Hasil: Faktanya kepala perpustakaan tersebut bukanlah pegawai yang memiliki masa kerja terlama. Berdasarkan penuturannya menjabat kepala perpustakaan ini disebabkan karena tidak ada pilihan lain, dalam artian sebelumnya perpustakaan ini dipimpin oleh pegawai yang berlatar pendidikan non-perpustakaan. manajemen pustakawan menjadi prioritasnya Informan NM juga memberikan beberapa treatment khusus kepada pustakawan ketika ada lembur, seperti makan bersama dan memberikan uang lemburan. Disamping itu juga NM menyempatkan untuk mengadakan family gathering khusus pegawai perpustakaan. Kesimpulan: Pada perpustakaan Universitas Pekalongan menerapkan beberapa kegiatan sebagai cara memanajemen pustakawannya, diantaranya yakni family gathering, memberi uang lemburan dan makan bersama pada momen tertentu. Kenyamanan dalam bekerja dan memiliki space antara kehidupan pribadi serta kehidupan bekerja merupakan salah satu faktor retensi yang dapat menjadikan pegawai betah untuk terus bertahan di perpustakaan tersebut
Copyrights © 2019