Sebagian besar penyedia layanan website menggunakan sistem operasi Linux. Ketika salah satu website dalam web server dapat diambil alih, kemungkinan besar website yang lain juga akan dapat diambil alih dengan cara membaca konfigurasi penghubung ke database. Mekanisme yang digunakan untuk membaca sebuah file konfigurasi dengan perintah di linux secara default memang tersedia, dengan menggunakan perintah “ln” yang dikenal dengan istilah “Symlink” yang dapat membaca direktori konfigurasi web walaupun berbeda direktori. Hasil penelitian yang dilakukan, konfigurasi yang terdapat di dalam aplikasi web yang berada direktori dalam satu server, walaupun tetap terbaca dengan menggunakan metode tersebut, namun tidak dapat di-decode untuk membaca username dan password, serta database name, karena sudah diberi otorisasi yang bisa medecode hanya dari direktori yang sudah terdaftar, sedangkan pada pengujian performa untuk latency, memory, dan CPU system yang diusulkan tidak sebagus dengan system sebelumnya, namun dengan menggunakan cache, respond time yang dihasilkan ketika diakses secara simultan dengan 20 kali klik per-user menunjukkan system yang lama sebesar 941,4 ms, sedangkan untuk sistem yang diusulkan sebesar 786,6 ms.
Copyrights © 2016