Bank sampah merupakan salah satu skema pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang banyak terdapat di Kota Bogor. Keberadaan bank sampah dapat mereduksi sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan menyediakan insentif ekonomi bagi masyarakat yang menabung dan memilah sampah. Pada pelaksanaannya, sebagian besar bank sampah di Kota Bogor tidak dapat berkelanjutan. Kondisi tersebut diduga karena pengelolaan bank sampah masih bergantung pada subsidi dan dikelola secara sukarela oleh masyarakat sehingga tidak mampu menutupi biaya operasional ketika tidak ada subsidi dan masyarakat yang mau berpartisipasi secara sukarela. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan bank sampah apabila dikelola secara mandiri tanpa subsidi dan tenaga kerjanya tidak sukarela. Bank Sampah Rangga Mekar dijadikan studi kasus karena merupakan salah satu bank sampah percontohan di Kota Bogor. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis pendapatan, analisis R/C ratio dan analisis Break Event Point (BEP). Hasil analisis kelayakan menunjukkan agar dapat berkelanjutan, bank sampah harus mengelola minimal sampah anorganik sebanyak 59.055,82 kg/tahun dan minimal jumlah nasabah yaitu sebanyak 383 KK.
Copyrights © 2020