Tulisan mi berusaha rnengkaji beberapa metode yang digunakan oleh para ahli antropologi dalam memahami pelbagai gejala keagamaan di masyarakat. Jika kita ingin mengeksplorasi suatu agama, maka kita udak akan lepas dan dua dimensi, yakni dimensi historis dan dimens normatif. Dalam dimens nonnatif, manusia akan mengakui akan adanya suatu yang trasendental, mutlak dan universal. Inilah realitas ketuhanan. Namun dari segi historis, agama tidaklepasdari unsurpenganumya yangbergerakdalam ruang dan waktu. Agama dalam konteks ini terangkai oleh kehidupan pemeluknya. Karena itu pemahaman manusia terhadap yang trasendental tidak pemah sama persis seperti yang dikehendaki-Nya, itulah reahtas ketuhanan dan kemanusiaan.
Copyrights © 2005