IJOG : Indonesian Journal on Geoscience
Vol 1, No 3 (2006)

Dinamika pengendapan lahar permukaan pada alur-alur lembah di bagian selatan Gunung Api Merapi, Yogyakarta

Mulyaningsih, Sri ( Teknik Geologi IST AKPRIND, Jln. Kalisahak No. 28 Yogyakarta)
Sampurno, Sampurno ( Teknik Geologi ITB, Jln. Ganesha No. 10 Bandung)
Zaim, Yahdi ( Teknik Geologi ITB, Jln. Ganesha No. 10 Bandung)
Puradimaja, Deny Juanda ( Teknik Geologi ITB, Jln. Ganesha No. 10 Bandung)
Bronto, Sutikno ( Pusat Survei Geologi, Jln. Diponegoro No. 57 Bandung)



Article Info

Publish Date
23 Jun 2014

Abstract

http://dx.doi.org/10.17014/ijog.vol1no3.20062Endapan aliran rombakan Gunung Api Merapi, yang lebih dikenal sebagai lahar, terbentuk dari hasil longsoran endapan awan panas yang dipicu oleh curah hujan yang sangat tinggi. Pada saat ini, endapan awan panas tersebut berasal dari guguran kubah lava. Material suspensi tersebut selanjutnya menuruni lereng dengan kecepatan yang tinggi, menghasilkan aliran turbulen. Aliran tersebut biasanya berkembang pada daerah dengan perbedaan morfologi berkemiringan lereng tinggi ke landai, atau yang sering dikenal sebagai daerah tekuk lereng. Studi ini didasarkan pada pengamatan dan pengukuran fragmen lahar yang berukuran besar di permukaan. Analisis meliputi arah penyirapan, bentuk, dan besar butir fragmen. Hasil penelitian mendapatkan model arah aliran fragmen besar lahar dari bagian atas aliran rombakan, yang membentuk “model punggung katak” atau “model punggung gajah”. Bagian depan katak atau gajah (kepala) yaitu arah aliran atau bagian depan aliran. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa model tersebut berlaku pada fragmen dengan diameter 90 cm atau lebih besar. Di daerah penelitian, fragmen dengan diameter 90 cm mencapai jarak hingga 22 km dari sumbernya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai model untuk menentukan arah aliran lahar (aliran rombakan) purba yang sumbernya belum diketahui.  

Copyrights © 2006






Journal Info

Abbrev

IJOG

Publisher

Subject

Earth & Planetary Sciences

Description

The spirit to improve the journal to be more credible is increasing, and in 2012 it invited earth scientists in East and Southeast Asia as well as some western countries to join the journal for the editor positions in the Indonesia Journal of Geology. This is also to realize our present goal to ...