Penelitian ini bertujuan mengetahui umur batang bawah yang tepat untuk setiap klon pada sambung pucuk dini tanaman kakao, mengetahui jenis klon yang baik terhadap keberhasilan sambung pucuk dini tanaman kakao dan mendapat umur batang bawah yang lebih baik terhadap sambung pucuk dini tanaman kakao. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu-Ilmu kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako, Palu, dimulai dari bulan Januari sampai April 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan yang disusun secara faktorial. Perlakuan yang dicoba terdiri dari dua faktor yaitu faktor pertama adalah klon unggul sebagai batang atas (entries) dan faktor kedua adalah umur batang bawah yang berbeda. Data diolah dengan analisis sidik ragam dan untuk mengetahui adanya perbedaan antar perlakuan, maka dilakukan uji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat umur batang bawah yang tepat untuk setiap klon pada sambung pucuk dini tanaman kakao. Klon MO1 memberikan tingkat keberhasilan yang lebih baik terhadap semua variabel pengamatan, dimana rata-rata kecepatan tumbuhnya yaitu 10,44 hari setelah penyambungan, persentase sambungan tumbuh yaitu 100%, jumlah tunas yaitu 6,22, jumlah daun yaitu 11,33 helai dan diameter tunas yaitu 0,40 mm dan batang bawah umur 2 minggu memberikan tingkat keberhasilan yang lebih baik terhadap semua variabel pengamatan, dimana rata-rata kecepatan tumbuhnya yaitu 10,40 hari setelah penyambungan, persentase sambungan tumbuh yaitu 100%, jumlah tunas yaitu 5,20, jumlah daun yaitu 10,67 helai dan diameter tunas yaitu 0,33 mm.
Copyrights © 2016