Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi tanaman jagung dan kacang tanah yang tepat dalam memberikan hasil tertinggi dalam sistem tumpangsari. Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Kelompok satu faktor dengan perlakuan yang dicobakan terdiri atas 5 taraf berdasarkan populasi tanaman monokulturnya yaitu J0: monokultur jagung, J1: monokultur kacang tanah, J2: 3 : 3 (3 jalur jagung:3 jalur kacang tanah), J3: 1 : 3 (1 jalur jagung:3 jalur kacang tanah), J4: 2 : 5 (2 jalur jagung:5 jalur kacang tanah). Pengamatan dilakukan terhadap variabel pertumbuhan jagung dan kacang tanah, komponen hasil jagung dan kacang tanah dan variabel tumpangsari. Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis varian (ANOVA) pada taraf 5%, dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT).Hasil penelitian menunjukkan bahwa monokultur jagung dan kacang tanah berbeda dengan semua perlakuan kecuali pada tumpangsari dengan komposisi 3 jalur jagung : 3 jalur kacang tanah, untuk pengamatan luas daun jagung menunjukkan nilai yang sama. Selanjutnya tumpangsari dengan komposisi 1 jalur jagung : 3 jalur kacang tanah pada tinggi tanaman kacang tanah menunjukkan nilai yang berbeda dengan semua perlakuan. Selanjutnya komponen tumpang sari dengan komposisi 3 jalur jagung : 3 jalur kacang tanah menunjukkan nilai NKL yang berbeda dengan komposisi yang lain dan menunjukkan nilai NKL yang sama dengan monokultur jagung dan kacang tanah. Tumpangsari dengan komposisi 3 jalur jagung : 3 jalur kacang tanah menunjukkan nilai KKR yang berbeda dengan semua perlakuan.Kata Kunci: Tumpang sari, NKL, KKR, Jagung Kuning, Kacang Tanah
Copyrights © 2014