Semakin beragamnya permintaan dari konsumen maka muncul muatan yang tidak beraturan yaitu lebar dan tinggi muatan melebihi batas kemampuan muat container biasa yang membutuhkan penanganan khusus di atas flat rack container. Dari hasil penelitian penulis menemukan adanya kendala koordinasi pihak kapal dengan pihak darat (planner), dalam hal ini adalah perencanaan pemuatan dan pembongkaran. Selain itu petugas jaga tidak melakukan pengecekan pada saat bongkar muat sehingga tidak mengetahui ada muatan yang belum dilashing. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penanganan muatan flat rack container di kapal MV. Meratus Kalabahi masih belum optimal. Untuk itu sebelum kapal melakukan bongkar muat diadakan komunikasi antara pihak kapal dengan pihak darat dalam hal prosedur penanganan muatan yang benar, serta adanya kerjasama yang baik pada waktu bongkar muat dan melakukan pengecekan secara berkala selama di pelabuhan antara Mualim dan crew kapal yang bertugas, sehingga kualitas muatan tetap terjaga hingga pelabuhan bongkar.
Copyrights © 2017