Kurangnya pendidikan mengenai kesehatan reproduksi akan mempengaruhi higiene reproduksi ,yang akan mengacu pada timbulnya penyakit yang dapat berawal dari penyakit infeksi hingga ke tahap akhir berupa penyakit kanker. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran pemahaman tentang Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada remaja penyandang disabilitas. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yaitu mendapatkan informasi mendalam yang didapat langsung dari responden, yaitu remaja penyandang disabilitas, guru, dan penjaga asrama, melalui wawancara mendalam (in-depth interview) dan juga observasi terhadap kondisi dan lingkungan responden di Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia (YAPTI). Hasil penelitian, didapatkan bahwa penyandang tunanetra di YAPTI memiliki sedikit pengetahuan tentang sistem reproduksi, yaitu tentang menstruasi ; definisi, siklus, kelainan dan higien. Hal disebabkan oleh kurangnya informasi yang responden peroleh dari para pendidik atau guru. Sementara itu, para guru pun juga memiliki keterbatasan pengetahuan terkait hal kesehatan reproduksi, sehingga penyajian isu ini kepada para penyandang tunanetra ikut terbatas.Pengetahuan ini dianggap sangat perlu untuk diberikan kepada responden yang menjadi siswa dalam lingkungan YAPTI ini, karena merekalah yang memegang kendali atas control terhadap tubuh mereka. Hasil dari penelitian ini kemudian menawarkan sebuah kegiatan untuk mengatasi kendala tersebut, yang disebut dengan “Edukasi Kesehatan Reproduksi untuk Remaja Putri di YAPTI†dengan metode berupa diskusi interaktif dengan pendekatan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats).
Copyrights © 2019