Inklusivistas Pemikiran Pendidikan Islam terhadap perspektif Karl R. Popper merupakan sebuah konsep tawaran untuk pendidikan pesantren tentang falsifikasi Karl R. Popper. Popper adalah seorang filsuf kontemporer yang melihat kelemahan dalam prinsip verifikasi berupa pembenaran (justification) terhadaap teori yang telah ada. Ia mengajukan prinsif falsifikasi; Pertama, Popper menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan dapat dibuktikan kebenarannya melalui prinsip verifikasi, sebagaimana yang dianut oleh kaum positivistik. Teori-teori ilmiah selalu bersifat hipotetis (dugaan sementara), tak ada kebenaran terakhir. Setiap teori selalu terbuka untuk digantikan oleh teori yang lebih tepat. Kedua, cara kerja metode induksi yang secara sistematis dimulai dari pengamatan (observasi) secara teliti gejala yang sedang diselidiki. Ketiga, Popper menawarkan pemecahan baru dengan mengajukan prinsip falsifiabilitas, yaitu bahwa sebuah pernyataan dapat dibuktikan kesalahannya. Penulis berharap dengan adanya pemaparan tulisan ini dapat menambah semangat epistemologi Popper, falsafikasi dapat dijadikan langkah untuk menyadarkan dan membangkitkan kembali gairah dan semangat ilmiah umat Islam. Islam niscaya inklusif terhadap pemikiran lain dan harus dengan percaya diri bisa menanggapi serangan paham lain dan keberanian untuk melahirkan hipotesa (konjektur) harus dibangkitkan.
Copyrights © 2020