TUNAS BANGSA
Vol 6 No 1 (2019)

HUBUNGAN KEDEWASAAN DINI DAN PERILAKU PACARAN TERHADAP KEMATANGAN EMOSI PELAJAR SEKOLAH DASAR

Rif’ah Purnamasari (Universitas Negeri Jakarta)



Article Info

Publish Date
28 Feb 2019

Abstract

Adult age is the individual phase reaching maturity of cognition and behavior. Adult age is considered as a development that has entered full or perfect growth after passing through the phases of development. Early maturity is a phenomenon that is created due to the current acceleration of technology and information that affects the behavior of individual age children before reaching cognitive maturity because his age has not reached the adult phase but has behaved like an adult. Dating behavior carried out by elementary school children is not because the child has reached his emotional maturity but a condition that directs a child who is in puberty and is influenced by various stimuli such as television shows, pornographic videos, social media, mobile sophistication and so on so that encourage children to realize their imagination by making connections to the opposite sex. The phase of elementary school children is the child's phase easily imitates what he idolizes. For this reason, the appropriate stimulus given to children is positive impressions that can be a role model for children. Low emotional maturity by making a commitment to the opposite sex causes many factorsthat can harm themselves such as actions that lead to illegal actions, pregnancy outside of marriage and abortion. The long-term impact is that children will lose their future to reach and reach their dreams. AbstrakUsia dewasa adalah fase individu mencapai kematangan kognisi dan perilaku. Usia dewasa dianggap sebagai perkembangan yang sudah memasuki pertumbuhan penuh atau sempurnasetelah melewati fase-fase perkembangan. Kedewasaan dini adalah fenomena yang tercipta diakibatkan oleh arus percepatan teknologi dan informasi yang mempengaruhi perilaku individu usia anak-anak sebelum mencapai kematangan kognisidikarenakan usianya belum mencapai fase dewasa namun sudah berperilaku layaknya orang dewasa. Perilaku pacaran yang dilakukan oleh anak sekolah dasar bukanlah karena anak tersebut sudah mencapai kematangan emosinya namun suatu keadaan yang mengarahkan anak yang sedang dalam masa pubertas serta dipengaruhi oleh berbagai stimulus seperti tayangan percintaan di televisi, video pornografi, media social,kecanggihan handphone dan lain sebagainya sehingga mendorong anak merealisasikan imajinasinya dengan membuat hubungan kepada lawan jenis. Fase anak-anak sekolah dasar adalah fase anak mudah meniru terhadap apa yang diidolakannya. Untuk itu stimulus yang pantas diberikan kepada anak-anak adalah tayangan positif yang dapat menjadi tauladan bagi ank-anak. Kematangan emosi rendah dengan membuat suatu komitmen kepada lawan jenis menyebabkan banyak factor yang dapat merugikan dirinya sendiri seperti perbuatan yang mengarah kepada tindakan asusial, hamil diluar nikah dan aborsi. Dampak jangka panjangnya adalah anak-anak akan kehilangan masa depannya meraih dan menggapai cita-cita. Kunci kunci: Kedewasaan Dini, Perilaku Pacaran, Kematangan Emosi

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

tunasbangsa

Publisher

Subject

Education

Description

Tunas Bangsa Journal is a periodical scientific publication dedicated to lecturers, students and educational observers to disseminate relevant studies, thinks and research results in the field of primary school education, critical study of teaching and learning for primary school, classroom action ...