Sari Pediatri
Vol 22, No 1 (2020)

Berat Badan Lahir Rendah sebagai Faktor Risiko Stunted pada Anak Usia Sekolah

Aulia Fakhrina (Unknown)
Neti Nurani (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada/ Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, Yogyakarta)
Rina Triasih (IDI IDAI UKK Respirologi Asian Pacific Society of Respirology American Thoracic Society International Union Against Tuberculosis and Lung Diseases Asian Pediatric Respirology Interest Group Child Tuberculosis Working Group of WHO)



Article Info

Publish Date
24 Jun 2020

Abstract

Latar belakang. Stunted pada usia sekolah menyebabkan kemampuan kognitif rendah, fungsi fisik tidak optimal, dan produktivitas masa depan yang rendah.Tujuan. Mengidentifikasi apakah berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan faktor risiko stunted pada anak usia sekolah. Metode. Kami melakukan penelitian kasus-kontrol dari bulan Mei – Desember 2016 yang melibatkan siswa sekolah dasar berusia 6-7 tahun yang dipilih secara cluster random sampling di lima kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Stunted didefinisikan sebagai nilai Z score untuk tinggi badan menurut usia <-2 standar deviasi berdasarkan kriteria WHO 2005. Data klinis dan demografi diperoleh menggunakan kuesioner yang diisi oleh orang tua. Hasil. Kejadian stunted adalah 11,8%. Riwayat BBLR (adjusted Odd Ratio (aOR) 3,38; IK 95% 2,03 -5,63), jenis kelamin laki-laki (aOR 1,62; IK 95% 1,160-2,27), usia kehamilan kurang bulan (aOR 4,23; IK 95% 2,18-8,24), pola pemberian MPASI dini (aOR 1,65; IK 95% 1,11-2,45) dan tinggal di daerah pedesaan (aOR 1,68; IK 95% 1,01-2,62) merupakan faktor risiko terjadinya stunted pada usia sekolah. Stunted pada usia sekolah tidak berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif dan tingkat pendidikan orang tua.Kesimpulan. Anak-anak yang lahir dengan BBLR berisiko mengalami stunted pada masa sekolah.

Copyrights © 2020