Penambangan timah hasil intrusi granit tipe-S di Pulau Bangka yang dimulai sejak periode kolonial Belanda menghasilkan produk samping. Presisi, akurasi, dan reproduktivitas dibutuhkan untuk memverifikasi hasil pengukuran perangkat analisis yang memang diperlukan dalam perkembangan ilmu kebumian. Perangkat X-ray fluorescence pada umumnya diaplikasikan untuk mengukur kandungan oksida utama dan beberapa unsur jejak yang memiliki kelimpahan tinggi. Presisi pengukuran oksida utama, unsur jejak, berikut logam tanah jarang pada percontoh produk samping penambangan timah milik PT Timah di Nudur, Pulau Bangka, menggunakan XRF adalah tujuan penelitian ini. Informasi mengenai manfaat ekonomis material sisa penambangan tersebut juga dapat diketahui melalui studi ini sehingga dapat menjadi landasan kebijakan bagi pemerintah maupun PT Timah. Seluruh analit terbukti presisi berdasarkan prinsip RSD <2/3 kali RSDHorwitz, kecuali MgO, CaO, Mo, Cr, dan Zn. Bahan sisa penambangan ini masih cukup ekonomis. Terdapat indikasi awal bahwa titanit dan malayait hadir bersama pada granit pembawa timah di Nudur berdasarkan komposisi geokimia percontoh yang dipelajari.
Copyrights © 2020