Menjelang Pemilihan Umum 2019 yang berlangsung pada 17 April 2019, partai-partai politik berlomba-lomba untuk mendapatkan hati masyarakat, khususnya pemilih berusia remaja akhir (18-21 tahun) dengan berbagai cara. Artikel ini mengkaji hubungan antara kepercayaan politik dan intensi memilih pemilih berusia remaja akhir. Dengan fokus analisis pada remaja di sebuah universitas di Surabaya, artikel ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Subjek penelitian adalah mahasiswa aktif di universitas tersebut sebanyak 214 orang. Dengan menggunakan accidental sampling sebagai metode sampling, data dikumpulkan dengan kuesioner kepercayaan dan kuesioner intensi. Menggunakan uji korelasi Spearman’s rho dalam analisis datanya, kajian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kepercayaan politik dan intensi memilih pemilih berusia remaja akhir dalam Pemilu 2019 sebagaimana diperlihatkan dalam kasus mahasiswa di universitas di Surabaya.By the 2019 General Election, whih took place in 17 April 2019, political parties competed each other to attract voters, especially from late adolescents (aged 18-21). This article analyses the relationship between political trust and intention to vote among the late adoslecent voters. Focusing its analysis on students at a university in Surabaya, this article uses a quantitative method with correlational research design. The subject of this study was 214 active students. Using accidental sampling as the sampling method, data were collected through questionnaire and analysed through Spearman’s rho correlation test. The results of this study show that political trust had a positive correlation with voting intention among the late adoslescents as seen in the case of university students in Surabaya.
Copyrights © 2020