Wilayah pesisir Kabupaten Subang merupakan wilayah pesisir dengan kompleksitas pemasalahan yang tinggi baik dari segi ekologi maupun sosialnya, baik akibat kegiatan pembangunan maupun pengaruh lainnya. Pembangunan berkelanjutan ditunjang oleh tingkat resiliensi sistem sosial – ekologi desa pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat resiliensi sistem sosial - ekologi yang terdapat di desa Blanakan, desa Tanjungtiga, desa Rawameneng, dan desa Mayangan serta resiliensi sistem sosial – ekologi dari desa pesisir yang terintegrasi. Data yang dikumpulkan berupa data terkait parameter ekologi ekosistem mangrove dan parameter sosial. Analisis kategori resiliensi sistem sosial – ekologi dilakukan melalui penilaian indeks resiliensi dan siklus panarchy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem sosial – ekologi desa Blanakan dan Tanjungtiga termasuk pada kategori resilien dengan nilai indeks masing-masing 0,6000 dan 0,6538, sedangkan sistem sosial – ekologi desa Rawameneng dan Mayangan berada pada kategori moderat dengan nilai indeks masing-masing 0,4889 dan 0,5333. Analisis resiliensi menurut siklus panarchy menunjukkan bahwa desa Blanakan berada pada fase “reorganization” (α), sedangkan desa Tanjungtiga, Rawameneng, dan Mayangan berada pada fase “eksploitasi” (r).
Copyrights © 2020