Instalasi farmasi merupakan unit penting dalam pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Permintaan akan obat bagi pasien makin meningkat namun kurangnya persediaan yang tidak mencukupi menyebabkan kekosongan obat. Kondisi tersebut berhubungan terhadap kinerja RSUD. Oleh karena itu studi ini dilakukan untuk menganalisis hubungan inventory manajemen terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh pasien di RSUD XYZ dengan jumlah sampel 100 orang. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuisoner. Data dianalisis dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 36,8% responden berpendapat tidak baik tentang inventory Management, 36% mengatakan ragu terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil uji statistik dan hipotesa diperoleh ada hubungan inventory Management terhadap kualitas pelayanan (p<0,005) dengan indikator paling dominan adalah pengadaan (B=1,343). Mengingat pengadaan adalah variabel yang paling dominan maka perlu dilakukan pengadaan obat yang lebih bervariasi agar mencegah kekosongan obat, meningkatkan bukti fisik seperti menjaga kebersihan dan kenyamanan RSUD, melakukan penyesuaian operasinya dengan teknologi terbaru untuk perspektif internal bisnis dan melakukan pelayanan yang baik untuk perspektif pelanggan.
Copyrights © 2020