Latar Belakang: Partisipasi pria dalam Keluarga Berencana (KB) di Indonesia masih terbilang rendah. Dibandingkan negara-negara berkembang lainnya seperti Pakistan (5,2%,1999), Bangladesh (13,9%,1997), Malaysia (16,8%,1998), partisipasi pria dalam KB di Indonesia masih tertinggal yaitu pencapaian kondom 1,3% dan vasektomi 0,2%, sedangkan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) meningkat menjadi 4,5%. Pengembangan metode kontrasepsi pria masih jauh tertinggal karena adanya hambatan - hambatan yang di temukan antara lain kesulitan dalam memperoleh informasi tentang alat kontrasepsi, hambatan medis yang berupa ketersediaan alat maupun ketersediaan tenaga kesehatan.Tujuan Penelitian: Menganalisis hubungan informasi dengan penggunaan metode operatif pria pada pria pasangan usia subur di kecamatan pakualaman Yogyakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian adalah Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pria pasangan usia subur yang berusia > 30 tahun dengan jumlah anak > 2 orang yang diambil dengan menggunakan tehnik random sampling berjumlah 85 orang. Analisis data dalam penelitian ini mengunakan analisis chi square. Hasil: Responden sebagian besar pernah mendapatkan informasi sebanyak 46 orang (54,1%). Sebagian responden tidak menggunakan kontrasepsi MOP sebanyak 83 orang (97,6%).Hasil analisis menunjukkan p value sebesar 0,188. Hubungan antara informasi denganpenggunaan kontrasepsi. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara informasi dengan penggunaan kontrasepsi MOP pada pria pasangan usia subur di Kecamatan Pakualaman Kota Yogyakarta. Kata kunci: Informasi, Metode operatif pria, pasangan usia subur
Copyrights © 2016