Jurnal Analisa Sosiologi
Vol 9 (2020): Edisi Khusus Sosiologi Perkotaan

KOMUNITAS SATOE ATAP: PRODUKSI RUANG SOSIAL BAGI ANAK JALANAN DI KAWASAN SIMPANG LIMA SEMARANG

Aji, Ardhiatama Purnama (Unknown)
Kausan, Bagas Yusuf (Unknown)



Article Info

Publish Date
24 Feb 2020

Abstract

The growth of Semarang City to the “modern” direction has left any contrast pictures. The building of hotels and shopping centres are increasing. In other side, the street children and urban poor still exist. Consequently, the scramble of space cannot be denied. The street children and urban poor, with their finite capital, losed in the scramble. Inevitably, that losing has called Komunitas Satoe Atap to help them. The purpose of this research is to know the way Komunitas Satoe Atap provides playgrounds and learning spaces for street and urban poor children at Simpang Lima area in Semarang. The most part of the thought framework was using Henri Lefebvre’s idea about the production of space. Furthermore, the method in this research is qualitative method, consists of field observation, interview and literatur review. Due to get the detail datas and informations, this method has been used. Furthermore, descriptive approach is used in this research. The result of this research denotes that in the process of modernisation at Simpang Lima area, Komunitas Satoe Atap still steadily provides the alternative space at front of Karang Kidul headman office, Central Semarang, Semarang City. As the time goes, the activities and communications of this community with the street children are getting more difficult to be done. Nevertheless, they are always ready to help the street children in education sector on Friday. Keywords: Satoe Atap Community, The production of space, The street children, The urban poor, Simpang Lima area. AbstrakPerkembangan Kota Semarang menuju ke arah “modern” menyisakan gambaran kontras. Satu sisi, bangunan hotel dan pusat perbelanjaan kian banyak. Namun sisi lain, anak jalanan dan kaum miskin kota tetap eksis. Alhasil perebutan ruang tak terhindarkan. Dengan keterbatasan kapital, anak jalanan dan kaum miskin kota kalah dalam perebutan ruang tersebut. Tak pelak, kekalahan itu mengundang Komunitas Satoe Atap untuk membantu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Komunitas Satoe Atap menyediakan ruang bermain dan belajar bagi anak jalanan dan kaum miskin kota di Kawasan Simpang Lima. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini sebagian besar menggunakan gagasan Henri Lefebvre tentang produksi ruang. Selain itu, metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, yang terdiri atas observasi lapangan, wawancara, dan studi pustaka. Metode ini digunakan untuk memperoleh data serta informasi secara detail. Sementara itu, pendekatan deskriptif dipakai dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di tengah derap modernisasi di sekitar Kawasan Simpang Lima, Komunitas Satoe Atap tetap rutin menyediakan ruang alternatif di teras Kantor Kelurahan Karang Kidul, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang. Namun seiring berjalannya waktu, komunitas ini semakin sulit untuk melakukan kegiatan, bahkan berkomunikasi dengan anak jalanan. Sekalipun mereka senantiasa menyediakan waktu pada tiap Jumat untuk membantu anak jalanan di bidang pendidikan. Kata kunci : Komunitas Satoe Atap, Anak jalanan, Kaum miskin kota, Kawasan Simpang Lima, Produksi ruang.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

jas

Publisher

Subject

Environmental Science Social Sciences

Description

Jurnal Analisa Sosiologi (JAS) diterbitkan per semester pada bulan April dan Oktober oleh Program Studi Magister Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan ISSN : 2338 - 7572 (Print) dan ISSN: 2615-0778 (Online). JAS berdasarkan kutipan dan keputusan ...