Jurnal Analisa Sosiologi
Vol 9, No 1 (2020)

MEMORI KAIN TENUN : KONTESTASI IDENTITAS KULTURAL SABU DIASPORA DAN GLOBALISASI DI KOTA KUPANG

Priskila Ferawati Riwu (Magister Sosiologi Agama, Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga, Jawa Tengah, 50711.)
Izak Y. M. Lattu (Magister Sosiologi Agama, Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga, Jawa Tengah, 50711.)
Rama Tulus Pilakoanu (Magister Sosiologi Agama, Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga, Jawa Tengah, 50711.)



Article Info

Publish Date
04 May 2020

Abstract

Textile in the life of the Savu is not only understood as a work of art but as a marker of the Sabu genealogical identity which is divided into two. Hubi ae is for sister's bloodline while hubi is for sister's bloodline. This is where the role of patterns and compositions (motifs) in woven fabrics. Sabu people can find out the origin of the users of woven cloth simply by looking at the motives that exist in the weaving that is used. The purpose of this writing is to explore the understanding of the younger generation of diaspora methamphetamine about their eating of motifs in the woven fabric of Sabu in Kupang City. The author uses qualitative research methods by conducting interviews with young gerenasi, parents, traditional leaders who live in the city of Kupang. Based on the data obtained, the authors found that cultural memory in the narrative of woven cloth as an identity is not interpreted as it should be due to the influence of globalization and the crisis of cultural identity. The author also sees that the government has enacted policies in dealing with an identity crisis, such as the use of woven cloth on certain days and empowering weavers in the regions. The author also proposes several efforts that must be carried out by the government that responds to the needs of the younger generation that are synonymous with technological developments such as making official websites for access to accurate and valid information.Keywords: Young Generation; Globalization; Cultural Identity; Cultural Memory; Textile. AbstrakTekstil dalam kehidupan orang Sabu tidak hanya dipahami sebagai sebuah karya seni melainkan sebagai penanda identitas genealogis orang Sabu yang terbagai dua.  Hubi ae untuk garis keturunan kakak sedangkan hubi iki untuk garis keturunan adik. Disinilah peran dari pola dan komposisi (motif) dalam kain tenunan. Orang Sabu dapat mengetahui asal dari pemakai kain tenun cukup dengan melihat motif yang ada dalam tenun yang digunakan. Penulisan ini bertujuan mengeksplorasi pemahaman generasi muda sabu diaspora mengenai pemakanaan mereka terhadap simbol motif dalam kain tenunan Sabu di Kota Kupang. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara kepada gerenasi muda, orang tua, tokoh adat yang tinggal di kota Kupang. Berdasarkan data yang diperoleh, penulis menemukan bahwa memori budaya dalam narasi kain tenun sebagai identitas tidak dimaknai sebagaimana seharusnya disebabkan karena pengaruh globalisasi dan krisis identitas budaya. Penulis juga melihat bahwa pemerintah telah memberlakukan kebijakan-kebijakan dalam menghadapi krisis identitas, seperti pemakaian kain tenun pada hari-hari tertentu dan memberdayakan para penenun di daerah-daerah. Penulis juga mengusulkan beberapa upaya yang harus dilakukan pemrintah yang menjawab kebutuhan generasi muda yang identik dengan perkembangan teknologi seperti pembuatan website resmi untuk akses informasi yang akurat dan valid.Kata kunci : Generasi Muda; Globalisasi; Identitas Kultural; Memori Budaya; Tekstil.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

jas

Publisher

Subject

Environmental Science Social Sciences

Description

Jurnal Analisa Sosiologi (JAS) diterbitkan per semester pada bulan April dan Oktober oleh Program Studi Magister Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan ISSN : 2338 - 7572 (Print) dan ISSN: 2615-0778 (Online). JAS berdasarkan kutipan dan keputusan ...