Eksplorasi sumber daya konvensionai untuk pembangkittenaga listrik dirasakan sudah tidak dapat memenuhi jumlahkebutuhan tenaga listrik yang makin meningkat tajam. Tahur»yang lalu (1992), Perusahaan Listrik Negara, sudah sulit memenuhipermintaan sambungan listrik para konsumen. PembangunanJangka Panjang Tahap II mengisyaratkan proses industrialisasiakan diprioritaskan. Dan untuk menopang ha~tersebut, tersedianya jumlah energi listrik yang cukup danhandal mutlak diperlukan. Saat ini pemerintah berupaya menc~ri sumber daya alam alternatif; salah satunya Uranium.Uranium sebagai bahan baku Pusat Listrik TenagaNuklir (PLTN) merupakan sumber claya a1am yang mempunyaiaspek menguntungkan untuk memenuhi kebutuhan energilistrik yang makin meningkat,' dan sekaligus mempunyai aspekyang merugikan karena ancaman radioaktif yang dapat memusnahkanmanusia dan makhluk lain di sekitarnyi:L. Sejakper mulaan perkembangan teknologi nuklir telah disusun kode,standar dan kriteria keselamatan yang sangat ketat, tidakseperti teknologi Iainnya. Bahkan peraturCLn keselamatan ternyatatelah berkembang mendahu1ui realisasi teknik dad teknologinuklirnya sendiri. Oleh karena itu, sejak dini perIn diantisipasiusaha-usaha pencegahan timbulnya pf.tensi bahi:lyaPLTN demi kelestarian ekosistem yang ~da. Usaha pencegahanterjadinya bahaya radiasi nuklir bagi manusia, meliputiaspek keselamatan alamiah, aspek kese1amatan teknik danaspek pengamanan darurat serta pelaksanaan pengawasanadministratif yang optimaLDengan menerapkan konsep lapisan ganda (multi-barrierconcept) pada tahapan perencanaan, pembangunan dan operasiPLTN, mak~ radiasi nuklir yang membahayakan Iingkungansekitarnya akan tetap tertahan dalam reaktor.
Copyrights © 1993