JURNAL ELEKTRO
Vol 11 No 2 (2018): Oktober 2018

SISTEM PENGENDALIAN KONDISI LINGKUNGAN TANAMAN PADA RUMAH KACA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

Edhifa . (Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya)
Linda Wijayanti (Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya)



Article Info

Publish Date
31 Oct 2018

Abstract

Banyak jenis tanaman memerlukan kondisi lingkungan tertentu agar dapat tumbuh secara optimal, namun kondisi lingkungan tempat penanaman sering kali tidak sesuai dengan kondisi lingkungan yang dibutuhkannya. Untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, biasanya diperlukan rumah kaca. Rumah kaca adalah bangunan yang berfungsi untuk memanipulasi kondisi lingkungan di dalamnya. Di Indonesia, pengaturan lingkungan rumah kaca kebanyakan masih dilakukan secara manual, sehingga ketergantungan pada manusia tinggi. Sistem pengaturan rumah kaca yang dirancang menggunakan mikrokontroler ATMega16 sebagai unit pemroses yang mengolah informasi waktu dari Real Time Clock DS1302 dan hasil pengukuran sensor suhu LM35 serta sensor suhu dan kelembapan SHT11. Data yang telah diolah tersebut digunakan mikrokontroler untuk mengendalikan suhu, kelembapan udara, dan penyiraman pada rumah kaca dengan mengatur kerja dari pemanas, kipas pendingin, humidifier, kipas sirkulasi, dan pompa penyiram. Hasil pengujian menunjukkan sensor suhu LM35 memiliki persentase kesalahan antara 0,14% - 0,67%, serta sensor SHT11 memiliki persentase kesalahan sebesar 0,36% untuk pengukuran suhu dan 3,11% untuk pengukuran kelembapan udara. Sistem pengaturan rumah kaca ini dapat berjalan dengan baik sesuai rancangan. Many types of plants require a certain environment in order to grow optimally, but the environmental condition of cultivation is often incompatible with the required environmental conditions. To create the environment according to the needs of plant, usually required greenhouses. Greenhouse is a structure that serves to manipulate the environmental condition in it. In Indonesia, most of the greenhouse environment settings are still done manually, so that the dependence on human is still high. Greenhouse control system that is designed uses microcontroller ATMega16 as its processing unit which processes time information from DS1302 Real Time Clock and measurements from LM35 temperature sensor and SHT11 temperature and humidity sensor. Data that have been processed by microcontroller is used to control temperature, humidity, and watering of the greenhouse by regulating the work of the heater, cooling fan, humidifier, exhaust fan, and watering pump. The test results show that LM35 temperature sensor has error percentage between 0.14% - 0.67%, and SHT11 sensor has error percentage 0.36% for temperature measurements and 3.11% for humidity measurement. This greenhouse control system can work well according to the design.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

jte

Publisher

Subject

Computer Science & IT Control & Systems Engineering Electrical & Electronics Engineering

Description

Jurnal Elektro diterbitkan oleh Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Unika Atma Jaya Jakarta. Jurnal Elektro terbuka untuk penelitian dalam bidang-bidang teknik elektro seperti elektro arus kuat, elektronika, sistem kontrol atau kendali, telekomunikasi, komputer dan berbagai sub topik yang ...