Dewasa ini kegelisahan jiwa hingga penyakit jiwa manusia sudah melewati ambang batas. Berbagai disiplin ilmu terus dikerahkan untuk mengatasinya. Konon ilmu yang paling berkopenten mengurus kejiwaan manusia adalah Psikologi, turunan dari psikologi yang mengurus berbagai gangguan dan penyakit jiwa adalah Psikiatri dan Psikoterapi. Namun Psikologi sendiri akhir-akhir ini “ketahuan belangnya”, karena pada kenyataannya tidak sanggup menyentuh keadaan jiwa manusia yang sesungguhnya. Ia hanya mampu menangkap gejala-gejala dari jiwa saja, yang sifatnya empiris. Sementara jiwa sendiri bukan sesuatu yang empiris, ia lebih dari itu. Psikoterapi yang berlindung di bawah Psikologi tentu saja terkena imbasnya. Ia menjadi ilmu yang “memulasara” atau merawat dan mengobati berbagai gangguan dan penyakit jiwa, tetapi ia sendiri tidak faham mengenai jiwanya itu sendiri. Psikoterapi yang ada di Barat itu kemudian meminta bantuan pendekatan agama, maka munculah Psikoterapi Religius.
Copyrights © 2008