Profesi konseling memiliki dimensi nilai sosial yang kental. Dalam proses perwujudannya dimensi itu lahir sebagai konsekuensi interaktif antara dirinya dengan lingkungannya. Profesi konseling menemukan jati dirinya setelah konstruk dirinya berinteraksi dengan tuntutan lingkungannya, di satu sisi semakin jelas dan tegas lingkup wilayah batas-batas profesinya dan di sisi lain pengakuan dan apresiasi lingkungan atas jaminan kesinambungan profesi yang bersangkutan. Kajian tentang nilai menjadi kajian yang a mat penting mengingat posisinya sebagai masalah awal dalam filsafat etika. Selain rtu, kajian nilai menjadi kajian yang menyentuh persoalan subtansial dalam filsafat etika. Pertanyaan yang selalu muncul dalam kajian ini, apakah yang disebut "baik" dan "tidak baik".
Copyrights © 2008