Majalah Kedokteran Bandung
Vol 43, No 3

Laporan Kasus: Penyakit Kawasaki Atipikal

Budi Setiabudiawan (Unknown)
Reni Ghrahani (Unknown)
Gartika Sapartini (Unknown)
Mohamad Yanuar Anggara (Unknown)
Herry Garna (Unknown)



Article Info

Publish Date
20 Aug 2011

Abstract

Penyakit Kawasaki merupakan penyebab utama kelainan jantung dapatan yang sering ditemukan pada anak. Di Indonesia, penyakit ini masih sangat jarang didiagnosis karena dianggap masih jarang dan belum diketahui secara luas. Dua laporan kasus berikut merupakan laporan kasus anak perempuan dan laki-laki, masing-masing berusia 17 bulan dan 3 tahun. Keduanya datang dengan demam yang persisten lebih dari 5 hari dan hanya memenuhi 3 kriteria klasik penyakit Kawasaki, yakni mata merah dan disertai dengan perubahan mukosa bibir serta ekstremitas. Penderita kemudian didiagnosis sebagai penyakit Kawasaki atipikal. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan C-reactive protein dan laju endap darah disertai gambaran ekokardiografi yang normal. Kedua anak diberikan imunoglobulin intravena (IGIV) dengan dosis 2 gram/kgBB dosis tunggal dan aspirin dosis 80 mg/kgBB/hari. Penderita mengalami perbaikan setelah 1 hari mendapat terapi kombinasi tersebut. Disimpulkan bahwa pengobatan dengan kombinasi IGIV dan aspirin memberikan respons yang baik pada penyakit Kawasaki atipikal. [MKB. 2011;43(3):146–52].Kata kunci: Aspirin, imunoglobulin intravena, penyakit Kawasaki atipikal Case Reports: Atypical Kawasaki DiseaseKawasaki disease is the most common cause of acquired heart disease in children. In Indonesia the disease is rare to diagnosed, because of difficulty in diagnosis and not widely known. These were 2 case reports about a girl and a boy age 17 months and 3 years, who came with persistent fever more than 5 days and only fulfilled 3 criteria of Kawasaki disease, which are red eyes, changes in lips, mucose of oral and extremities. They were diagnosed as atypical Kawasaki disease. Laboratory examinations showed an increased of C-reactive protein and erythrocyte sedimentation rate with normal echocardiography. The patients were improved after treated with 2 grams per bodyweight of intravenous immunoglobulin (IVIG) and 80 mg per bodyweight of aspirin. The patients were better after one day combination therapy. In conclusion that atypical Kawasaki disease has good response to combination of IVIG and aspirin. [MKB. 2011;43(3):146–52].Key words: Aspirin, atypical Kawasaki disease, intravenous immunoglobulin DOI: http://dx.doi.org/10.15395/mkb.v43n3.61

Copyrights © 0000






Journal Info

Abbrev

mkb

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology

Description

Majalah Kedokteran Bandung (MKB)/Bandung Medical Journal publishes peer-reviewed original articles and case reports in basic medical research, clinical research, and applied medical science. This journal is published quarterly (March, June, September, and December) by Faculty of Medicine Universitas ...