Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan ditingkat pertama pada masyarakat. Pelayanan kesehatan menjadi produktif jika sesuai dengan kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah ketersediaan obat. Puskesmas menyimpan persediaan obat untuk penggunaan selama satu bulan dan membuat perencanaan permintaan obat selama satu bulan berikutnya. Saat ini perencanaan permintaan obat untuk penggunaan pada bulan berikutnya masih dilakukan berdasarkan perkiraan oleh petugas Puskesmas. Hal ini menyebabkan perencanaan persediaan obat tidak akurat karena terdapat sebagian obat mengalami kelebihan dan sebagian lainnya mengalami kekurangan. Oleh karena itu perlu adanya suatu sistem yang dapat digunakan untuk memprediksi jumlah kebutuhan obat pada bulan berikutnya, sehingga dapat dijadikan acuan permintaan obat ke Dinas Kesehatan. Metode yang digunakan untuk memprediksi jumlah kebutuhan obat adalah metode Least Square. Data aktual pemakaian masing-masing dari 20 jenis obat dan hasil prediksi pemakaiannya setiap bulan dalam satu tahun bervariasi, terdiri dari trend cenderung konstan, trend naik, dan trend turun. Dalam penelitian ini, perhitungan nilai error dari perbandingan data aktual dan nilai trend menggunakan Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Rata-rata persentase nilai akurasi keberhasilan sistem prediksi jumlah kebutuhan obat menggunakan metode Least Square adalah 93,49%.Kata kunci: Puskesmas, Penggunaan Obat, Prediksi, MAPE, Least Square.
Copyrights © 2020