Penggunaan aplikasi layanan pelanggan PT. PLN yang dapat diakses pelanggan dengan mudah dan cepat memiliki fitur-fitur yang dapat membantu dalam mengatasi masalah tenaga listrik. Untuk dapat meningkatkan penggunaan aplikasi layanan pelanggan itu perlu adanya perancangan enterprise architecture yang dapat mengintegrasikan bisnis dan teknologi informasi. Permasalahan yang ada pada aplikasi layanan online pelanggan belum terdapat fitur pelacakan pengaduan listrik yang dapat diakses pelanggan didalam aplikasi dan penggunaan teknologi big data agar proses bisnis dan teknologi informasi dapat selaras sesuai dengan tujuan dalam perancangan enterprise architecture. Dalam perancangan enterprise architecture terlebih dahulu menentukan visi arsitektur yang akan dibuat pada perancangan baseline dan target architecture. Setelah dibuat rancangan baseline dan target architecture kemudian dilakukan analisis gap di fase business architecture sampai dengan technology architecture. Setelah semua rancangan setiap fase dibuat, kemudian dilakukan pengujian kualitas rancangan enterprise architecture menggunakan metode enterprise architecture scorecard dengan memberikan kuesioner berupa pertanyaan-pertanyaan. Hasil pengujian dilakukan kepada Manager dan Asisten Manager Operasional Sistem dan Teknologi Informasi PT PLN. Dari hasil pengujian enterprise architecture mendapat nilai rata-rata 63,34% berdasarkan perhitungan kuesioner menggunakan enterprise architecture scorecard. Hasil dari perancangan tersebut dapat terus ditingkat dengan melengkapi komponen yang kurang dalam melakukan perancangan enterprise architecture.
Copyrights © 2020