Rasio pemampatan tebal geram dapat digunakan sebagai ukuran untuk proses pemesinan. Dimana kondisipemotongan seperti material benda kerja, kondisi dan jenis mesin perkakas dalam hal ini kecepatan potong(Vc) dan gerak pemakanan (f) mempunyai pengaruh terhadap nilai rasio pemampatan tebal geram (lh), danditentukan dari perbandingan tebal geram setelah proses pemotongan (hc) dengan tebal geram sebelumpemotongan (h). Pada tulisan ini membahas tentang pengaruh dari kecepatan pemotongan (Vc) dan gerakpemakanan (f) terhadap rasio pemampatan tebal geram pada tembaga dengan proses sekrap konvensional.Pada proses pemesinan, nilai rasio pemampatan tebal geram (lh) yang berbanding terbalik dengan sudutgeser (φ), memberikan indikasi efisiensi proses pemesinan itu sendiri. Karena sudut geser (φ) yang besardipakai sebagai ukuran untuk proses pemesinan, diantaranya menghasilkan permukaan yang bagus (halus)serta gaya dan daya pemotongan yang relatif kecilHasil penelitian yang diperoleh menunjukkan kecepatan potong (Vc) dan kecepatan makan (Vf) yang tinggidimana tingginya kecepatan makan ini dipengaruhi oleh besarnya gerak pemakanan (f) maka akanmenurunkan koefisien gesek (μ) antara geram dengan pahat sehingga berpengaruh semakin sempitnya luasanbidang geser sebagai akibat dari naiknya sudut geser (Φ), sudut geser yang besar akan menghasilkan nilairasio pemampatan tebal geram (lh) yang kecil.
Copyrights © 2009