Fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang atau terpisahnya kontinuitas tulang normal yang terjadi karena stress berlebihan pada tulang, juga merupakan terputusnya kontinuitas jaringan dan tulang rawan yang pada umumnya disebabkan oleh ruda paksa secara mendadak. Pada fraktur olekranon biasanya sering kali terjadi akibat trauma langsung dimana orang sering kali terjatuh atau mengalami kecelakaan dan bentuk perpatahannya adalah transvers ( Apply, 1995). Pada kasus ini akan menimbulkan permasalahan impairment diantaranya ada nyeri diam, nyeri tekan dan gerak pada siku kanan, keterbatasan lingkup gerak sendi siku sebelah kanan, penurunan kekuatan otot dan penurunan kemampuan aktivitas fungsional. Untuk penanganan yang efektif dan efisien dilakukan suatu pemeriksaan nyeri dengan VDS ( verbal Deskriptif Scale ), kekuatan otot dengan MMT ( Manual Muscle Testing), lingkup gerak sendi dengan goneometer, serta kemampuan fungsional dengan indeks ADL. Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu mengurangi spasme, mengurangi oedem, mengurangi nyeri, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan lingkup gerak sendi, dan meningkatkan aktifitas fungsional. Dalam membantu mengatasi masalah tersebut dalam pelaksanaan fisioterapi dapat menggunakan modalitas berupa Infra Merah ( IR ), dan Terapi Latihan. Setelah dilakukan beberapa kali tindakan terapi didapatkan hasil berupa nyeri berkurang, lingkup gerak sendi siku bertambah, peningkatan kekuatan otot Flexor-extensor elbow dekstra dan pronator-supinator elbow dekstra, berkurangnya oedem atau bengkak pada siku kanan, berkurangnya spasme otot, dan meningkatnya aktifitas fungsional.Kata kunci : Fraktur olekranon dekstra, infra merah, terapi latihan
Copyrights © 2010