<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraud pentagon dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Karena maraknya kasus kecurangan laporan keuangan yang terjadi di Indonesia salah satunya pada perusahaan perbankan. Hingga saat ini pun masih sedikit penelitian mengenai kasus kecurangan laporan keuangan dengan menggunakan teori fraud pentagon. Sampel penelitian ini adalah 38 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan. Analisis data dilakukan dengan metode regresi linear berganda menggunakan aplikasi SPSS versi 22.0 Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukan dari ketujuh variabel independen yang diteliti hanya satu variabel yang berpengaruh negatif terhadap variabel dependen, yaitu variabel nature of industry yang dihitung dengan rasio perubahan dalam piutang dengan nilai t hitung -3.071 dengan tingkat signifikan 0,003 (sig < 0,05). Sedangkan variabel lainnya yaitu financial stability dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,109 (sig > 0,05) , financial target dengan nilai t hitung 0,498 dengan nilai signifikan 0,620 (sig > 0,05), ineffective monitoring dengan nilai t hitung 0,719 dengan nilai signifikansi 0,474 (sig > 0,05), change in auditor dengan nilai t hitung 0,535 dengan tingkat signifikan 0,534 (sig > 0,05), pergantian direksi dengan nilai t hitung -0,104 dengan tingkat signifikan 0,333 (sig > 0,05), dan number of CEO picture dengan nilai t-hitung 0,942 dengan tingkat signifikan 0,349 (sig < 0,05) tidak berpengaruh terhadap deteksi kecurangan laporan keuangan. Namun, berdasarkan hasil pengujian membuktikan bahwa secara bersama-sama ketujuh variabel independen berpengaruh terhadap deteksi kecurangan laporan keuangan.]]>
Copyrights © 2019
