<![CDATA[Dewasa ini, permasalahan kemiskinan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) bagaikan benang kusut yang tak terurai dari waktu ke waktu, bahkan dari pemerintahan yang satu ke pemerintahan berikutnya. Walaupun demikian, bukan berarti bahwa hal ini merupakan suatu pembenaran untuk membiarkan kemiskinan terus berlangsung. Justru sebenarnya pada setiap rezim periode pemerintahan ditantang untuk mengatasinya, atau sekurang-kurangnya mengurangi kusutnya benang kemiskinan yang begitu meluas selama ini. Karena itu, tulisan ini akan mengungkap peran kemampuan alokasi dana pemerintah dan kredit perbankan kepada UMKM terhadap pengentasan Kemiskinan di KTI, studi Kasus pada kabupaten/kota di Provinsi Maluku, dengan menggunakan Fixed Effect Model (FEM), berdasarkan metode Pooled Time Series, yang dianalisis sesuai hasil perhitungan dengan menggunakan program Eviews.4.1. Kata Kunci : Pengentasan Kemiskinan - Alokasi Dana Pemerintah – Kredit Perbankan – Fixed Effect Model (FEM) ABSTRAC Today, the problem of poverty in Area Eastern Indonesia (KTI) like tangled yarn that is not described from time to time, even from one government to the next governance. However, it does not mean that is a justification for allowing poverty continues. Are actually in each period regimes where challenged to overcome, or at least reduce the tangles of yarn poverty to widespread over the year. Therefore, this article will reveal the role of the ability to the allocation of government funds and bank loans to UMKM on poverty alleviation in KTI, case study on the regency/city in Moluccas Province, by using Fixed Effect Model (FEM), pursuant to method of Pooled Time Series, which analyzed according to result of calculation using the program of Eviews.4.1.]]>
Copyrights © 2018
