Tulisan ini berupaya menggali pengaruh kedai tuak terhadap kehadiran kaum bapak di dalam gereja, adakah faktor-faktor yang ada itu saling terkait atau tidak. Dimulai dengan pemahaman jemaat tentang realitas konkrit atas kehidupan bergereja dan bagaimana penyelenggara gereja menyikapinya dan terbuka melakukan evaluasi dan refleksi atas kehidupan bergereja, kemudian membangun cara-cara yang persuasif untuk merangkul kaum bapak, bukan malah memberi stigma negatif. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan Sosiologi Agama dan diharapkan transformasi perubahan metode penginjilan dapat dicapai.
Copyrights © 2020