Dinamika Kerajinan dan Batik : MAJALAH ILMIAH
Vol 31, No 1 (2012): Dinamika Kerajinan dan Batik

Teknologi Ukir Krawangan pada Bambu Betung (Dendrocalamus Asper)

Edi Eskak (Balai Besar Kerajinan dan Batik)
Harnandito Paramadharma (Balai Besar Kerajinan dan Batik)
Irfa'ina Rohana Salma (Balai Besar Kerajinan dan Batik)



Article Info

Publish Date
13 Apr 2016

Abstract

ABSTRAKBambu betung (dendrocalamus asper) merupakan jenis bambu besar dan berbuluh tebal yang di Indonesia potensinya masih cukup melimpah. Bambu betung memiliki kesulitan dalam pengerjaan ukir. Pelaksanaan kegiatan ujicoba pembuatan aksesoris interior dengan teknik ukir krawangan pada bambu betung ini, prosesnya terdiri dari: persiapan bahan (pemotongan, pengawetan dan pengeringan), perancangan desain produk (sumber inspirasi, sketsa alternatif dan gambar kerja), serta pembuatan produk (meliputi: pembentukan global/awal, pembuatan krawangan, pengukiran dan finishing). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik pelobangan (krawangan) dengan bor 4 kali lobang kemudian diteruskan dengan gergaji hand jigsaw didapatkan kecepatan rata-rata (4 x 5.1) + 20 = 40,4 detik untuk ukuran lubang 3 – 4 cm, tebal 1,5 cm bentuk variasi lurus lengkung, pada kondisi bambu setengah basah (magel). Ini berarti 5 kali lebih cepat dari pada pemahatan manual (209.1 detik), serta hasil yang didapat lebih rapi dan lebih bersih. Kondisi terbaik untuk pembuatan krawangan adalah kondisi setengah basah (magel) yaitu kadar air bambu 30-60%. Kata kunci : bambu betung, ukir krawangan, aksesoris interior.ABSTRACTDendrocalamus Asper (Betung Bamboo) is a type of bamboo with thick culm wall, which is have good potential in Indonesia but the utilization still relatively abundant. Betung Bamboo also has a weakness and difficulty in carving, that will be investigated to find a solution from this study. In the implementation of pilot activities to the manufacture of interior accessories krawangan on Betung bamboo carving techniques, the process consists of: preparation of materials (cutting, curing and drying), the design ofthe product design (the source of inspiration, sketches and working drawings alternative), and manufacturing products (including : the formation of global / scratch, making krawangan, carving and finishing). Fromthe results showed that the holling technique (krawangan) with four times thedrill hole is then forwarded with hand saws jig saw obtained an average speed (4x5.1) + 20 = 40.4 seconds for the hole size 3-4 cm, thick 1.5cm straight curved shape variation, in bamboo shalf-wet conditions (magel). This means 5 times faster than the manual sculpting (209.1 seconds), and the results are neater and cleaner. The best conditions for making krawangan is half wet conditions (magel) the water content of 30-60% bamboo. Keywords: bamboo, carving krawangan, accessories interior

Copyrights © 2012






Journal Info

Abbrev

dkb

Publisher

Subject

Chemical Engineering, Chemistry & Bioengineering Environmental Science Industrial & Manufacturing Engineering Materials Science & Nanotechnology Social Sciences

Description

Majalah Ilmiah : Dinamika Kerajinan dan Batik (DKB) adalah jurnal ilmiah untuk mempublikasikan hasil riset dan inovasi di bidang kerajinan dan batik. Ruang lingkup DKB adalah meliputi aspek bahan baku perekayasaan teknologi, proses produksi, penanganan limbah dan desain kerajinan dan batik. Jurnal ...