Orang-orang di kota Jambi beranggapan bahwa Pasar Hong Kong, pasar tradisional yang terletak di Kecamatan Jelutung, adalah "pasar Cina", bahkan beberapa daerah di kota Jambi seperti Jelutung, Koni, dan Talang Banjar didominasi oleh etnis Tionghoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana ketimpangan sosial yang terjadi akibat kelebihan dan kekurangan suatu kelompok etnis sehingga dapat mempengaruhi sikap individu yang merusak modal sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan wawancara mendalam dan studi literatur sebagai teknik pengumpulan data. Subjek penelitian ini adalah pedagang perempuan etnis Melayu dan Tionghoa di Pasar Hong Kong, kota Jambi, Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa kesenjangan sosial yang terjadi di antara pedagang perempuan etnis Melayu dan Tionghoa di Pasar Hongkong terjadi secara alami, di mana baik pedagang maupun pembeli memiliki toleransi yang tinggi ketika berinteraksi. Meskipun terkadang ada perbedaan sikap ketika pedagang melayani pembeli etnis yang berbeda. Keterlibatan tokoh adat dalam mengelola kesenjangan sosial sangat penting karena kurangnya asimilasi antara etnis Melayu dan Tionghoa.
Copyrights © 2020