Berdasarkan Pantauan Status Gizi (PSG) 2017 yang dilakukan Kementerian Kesehatan, bayi usia di bawah lima tahun (Balita) yang mengalami masalah gizi pada 2017 mencapai 17,8%, sama dengan tahun sebelumnya. Jumlah tersebut terdiri dari Balita yang mengalami gizi buruk 3,8% dan 14% gizi kurang.Menurut status gizi berdasarkan indeks Tinggi Badan terhadap Usia (TB/U), Balita Indonesia yang mengalami stunting kerdil pada tahun lalu mencapai 29,6%. Fakor penyebab gizi buruk dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung gizi buruk meliputi kurangnya jumlah dan kualitas makanan yang dikonsumsi dan menderita penyakit infeksi, sedangkan penyebab tidak langsung gizi buruk yaitu ketersediaan pangan rumah tangga, kemiskinan, pola asuh yang kurang memadai dan pendidikan rendah. Fase perkembangan anak merupakan masa penentu kecerdasan dan tumbuh kembang yang dapat mempengaruhi keseluruhan hidup dan masa depan anak tempat pelaksanan abdimas ialah di posyandu rw 10 kecamatan Sukmajaya dengan melibatkan 60 warga yang memiliki anak balita. Hasil yang dicapai adalah sosialisasi meningkatkan konsumsi ikan untuk mengurangi gizi buruk pada anak-anak di Program Keluarga Harapan Kecamatan Sumajaya Depok.luaran dari abdimas ini berupa infografis statis, yaitu standing banner dan flayer. Dalam kegiatan ini masyarakat mulai tahu dan sadar bahwa mengkonsumsi ikan sangat penting bagi tumbuh kembang si buah hati
Copyrights © 2020