Travel 2.0 merupakan konsep pariwisata yang menggunakan media sosial dan internet sebagai gerbang pembuka promosi pariwisata. Sayangnya, masih banyak yang belum memahami konsep ini secara utuh. Tidak liniernya pemahaman konsep travel 2.0 dengan aplikasinya terjadi pada usaha Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sepraga di Desa Tegaren, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek untuk membangkitkan pariwisata embung Banyu Lumut. Dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi kepustakaan, studi ini berusaha untuk memberi sorotan pada ketidaksesuaian lapangan dengan kesiapan konsep keilmuan yang sudah ada. Media sosial dan internet memberikan perubahan yang besar terhadap pemasaran pariwisata. Jika dulu pariwisata tidak beda dengan pemasaran langsung dari produsen kepada konsumen, maka dengan travel 2.0, pemasaran berpusat pada sesama konsumen (peer-to-peer marketing). LMDH bisa mengembangkan pariwisata secara maksimal dengan adanya kelompok sadar wisata (pokdarwis). Namun, pokdarwis Desa Tegaren tidak bisa terbentuk karena adanya ganjalan administrasi dan struktural negara. Studi ini, tidak hanya memberi sorotan, namun juga memberikan saran untuk mengembangkan konsep peer-to-peer dalam pengembangan pariwisata.
Copyrights © 2019