SIKLUS: Jurnal Teknik Sipil
Vol. 4 No. 2 (2018)

PENILAIAN KONDISI JEMBATAN RANGKA BAJA DI RIAU DENGAN METODE BRIDGE MANAGEMENT SYSTEM

Widya Apriani (Program Studi Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning)
Shanti Wahyuni Megasari (Program Studi Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning)
Wella Alrisa Putri Loka (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)



Article Info

Publish Date
01 Oct 2018

Abstract

Penilaian kondisi jembatan merupakan usaha pemeliharaan jembatan untuk mempertahankan usia jembatan dan mencegah terjadinya kerusakan struktur jembatan yang berkelanjutan. Provinsi Riau memiliki 148 jembatan yang termasuk ke dalam data jembatan yang mendapatkan pemeliharaan oleh pemerintah. Diantara jembatan tersebut terdiri atas jembatan rangka baja dan jembatan beton bertulang yang telah berumur lebih dari 20 tahun. Jumlah kendaraan yang semakin meningkat tentu saja akan meningkatkan resiko penurunan kekuatan jembatan dan umur jembatan. Faktor banyaknya struktur jembatan yang perlu mendapatkan perhatian pemeliharan dan tingkat resiko kerusakan jembatan yang berbeda-beda mengakibatkan perluanya pemeringkatan pemeliharaan jembatan. Pemeringkatan ini dapat dilakukan dengan menilai masing-masing kondisi jembaatan dalam suatu sistem yang disebut Bridge Management System. Oleh karena itu penelitian dilakukan dengan mengkaji beberapa jembatan di Riau dengan resiko tinggi menggunakan metode Bridge Management System. Hal ini dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia. Kemudian diinput dan dianalisis dengan memanfaatkan sistem informasi manajemen jembatan (sim-IBMs) melalui proses penyaringan teknis. Dalam informasi manajemen jembatan BMS, ada kegiatan manajemen jembatan mulai dari inspeksi, perencanaan teknis hingga implementasi dan pemeliharaan. Dengan melakukan BMS kegiatan ini dapat diatur secara sistematis dan berkala sehingga kondisi jembatan dapat terlihat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kondisi jembatan rangka baja di Riau dan untuk mendapatkan tindakan perbaikan atau pemeliharaan yang tepat. Hasil yang diperoleh dari kajian ini adalah rekomendasi penanganan dan membuat pesanan berdasarkan skala prioritas. Nilai kondisi dari 4 jembatan menggunakan standar BMS adalah : 4 Bridge = 4 (kritis), 6 Bridge = 3 (berat rusak). Dari penilaian beberapa jembatan provinsi Riau memperoleh nilai dari kondisi masing-masing jembatan. Jembatan Merangin, S, Jembatan Jangkang, Jembatan Parak Suak Buaya. Jembatan Parit Darauf adalah jembatan paling kritis yang memiliki nilai kritis untuk bangunan atas. Sementara Jembatan Siak II memiliki nilai kondisi rusak berat yang terdiri dari bangunan atas rusak berat, lantai bangunan rusak berat, bangunan bagian bawah rusak ringan dan DAS rusak ringan.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

SIKLUS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Engineering Transportation

Description

SIKLUS: Jurnal Teknik Sipil adalah wadah untuk penyebaran informasi tulisan ilmiah bidang Teknik Sipil. Diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning, dua kali dalam setahun pada bulan April dan bulan ...