Al-Qur’an merupakan dalil naqli tanpa harus dibuktikan kebenarannya, namun Al-Qur’an sebagai pedoman utuh dalam mempelajari pengetahuan yang dihasilkan dari akal manusia (Dalil Aqli) melalui telaah konsep fundamental (Waktu, Cahaya, Atom dan Gravitasi) untuk dapat mendeskripsikan fakta ilmiah. Penelitian menggunakan metode library research (penelitian kepustakaan) dengan menelaah dan menganalisis buku-buku yang berkaitan langsung maupun tidak langsung. Metode tafsir tahlili memaparkan segala aspek-aspek kandungan di dalam ayat-ayat yang ditafsirkan serta menerangkan makna-makna yang tercakup di dalamnya sesuai dengan keahlian dan kecenderungan para mufasir. Hasil analisis menyatakan: 1) Waktu yang relatif dapat dijelaskan melalui teori relativitas Einstein dan terkandung dalam Q.S. Al-Mu’minun: 112-114; 2) Cahaya terdiri dari partikel ringan dan berkecepatan sangat tinggi, cahaya dapat dipancarkan kesegala arah melalui teori partikel Isaac Newton dan Teori gelombang Christian Huygens dijelaskan dalam QS.An-Nur: 35; 3) Atom sebuah partikel yang sangat kecil dari sebuah benda di alam semesta serta memiliki unsur pembentuk yang lebih kecil, yaitu elektron, neutron, dan proton. Melalui analogi model Dalton, Thomson, Rutherfod dan Bohr terkandung dalam QS. Al Fathir:11, dan QS. Al Mu’minun: 57; serta 4) Gravitasi merupakan gaya tarik menarik alam semesta. sebagai bentuk penyeimbang sering diartikan sebagai tarikan antara satu benda dengan benda yang lain melalui Gravitasi Newton dan dijelaskan dalam QS. Al-Mulk: 3-4 dan Q.S Ar-Rahman: 37.
Copyrights © 2018