Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan design kontrol grup, yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran matematis dan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui pembelajaran berbasis masalah (PBM). Penelitian melibatkan siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama berdasarkan level kemampuan awal matematika (KAM), terdiri dari level KAM tinggi, level KAM sedang, dan level KAM rendah di Kabupaten Garut. Instrumen penelitian mencakup tes kemampuan awal matematika, tes kemampuan penalaran matematis, tes kemampuan penalaran matematis, dan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis, uji gain ternormalisasi, dan asosiasi kontingensi. Hasil penelitian ini adalah: 1) Kemampuan penalaran matematis siswa yang mengikuti PBM dengan KAMT dan KAMS lebih baik dari siswa yang mengikuti PBM dengan KAMRI; 2) Tidak terdapat perbedaan kemampuan penalaran matematis siswa yang mengikuti PBM dengan KAMT dengan siswa yang mengikuti PBM dengan KAMTl; 3) Kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti PBM dengan KAMT dan KAMS lebih baik dari siswa yang mengikuti PBM dengan KAMR; 5) Peningkatan kemampuan komunikasi matematis yang mengikuti PBM dengan KAMTÂ dan KAMSÂ kategori sedang; sedangkan dengan KAMR kategori rendah; 5) Terdapat asosiasi yang signifikan antara kemampuan penalaran matematis dan kemampuan komunikasi matematis untuk siswa yang mengikuti PBM. Â DOI: http://dx.doi.org/10.22342/jpm.10.2.3637.93-108
Copyrights © 2016