SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri
Vol 11, No 2 (2014): Juni 2014

REKONFIGURASI SISTEM DISTRIBUSI 20 KV GARDU INDUK TELUK LEMBU DAN PLTMG LANGGAM POWER UNTUK MENGURANGI RUGI DAYA DAN DROP TEGANGAN

Abrar Tanjung (Jurusan Teknik Elektro Universitas Lancang Kuning)



Article Info

Publish Date
21 Jan 2015

Abstract

Gardu Induk Teluk lembu untuk memenuhi kebutuhan energi listrik sepanjang jalan Lintas timur Kabupaten Pelalawan meliputi daerah Kulim, Pasir putih,Sei kijang mati sampai Pangkalan kerinci sedangkan PLTMG Langgam Power untuk memenuhi sebahagian kebutuhan energi listrik daerah SP dan lintas timur Kota Pangkalan kerinci. Beban Feeder Cemara untuk memenuhi kebutuhan energi listrik sepanjang jalan lintas timur kabupaten pelalawan sudah cukup tinggi. Sehingga menyebabkan rugi daya (power losses) dan jatuh tegangan (voltage drop) cukup tinggi. Akibatnya kualitas pelayanan listrik menjadi rendah. Untuk mengurangi beban pada Feeder Cemara, maka akan dilakukan Rekonfigurasi dari Feeder Cemara Gardu Induk teluk lembu ke Feeder Langgam PLTMG langgam Power. Berdasarkan hasil analisa pembahasan dan perhitungan menggunakan Program ETAP 7.5 tegangan terendah pada saluran Feeder Cemara terdapat pada trafo TR.1064 sebesar 16,27 kV sedangkan tegangan terendah pada Feeder Langgam pada trafo SP.26 sebesar 19,87 kV dengan rugi daya total sebesar 731,04 kW. Setelah dilakukan rekonfigurasi, maka rekonfigurasi 2 maka tegangan terendah Feeder Cemara terdapat pada trafo TR.1102 sebesar 18,70 kV, pada saluran Feeder Langgam yaitu pada trafo SP.26 sebesar 19,05 kV dan pada saluran Feeder Pasir putih pada trafo ST.262 sebesar 18,78 kV dengan rugi daya total sebesar 410,65 kW. Penghematan rugi daya total diperoleh sebesar 320,39 kW.

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

sitekin

Publisher

Subject

Control & Systems Engineering Decision Sciences, Operations Research & Management Economics, Econometrics & Finance Industrial & Manufacturing Engineering Other

Description

Sesuai dengan standard ISO 45001 bahwa karyawan harus berpartisipasi dalam melakukan pencegahan kecelakaan. Untuk itu perusahaan telah menetapkan Program Hazob (Hazard Observation) untuk mengidentifikasi bahaya dan melakukan tindakan koreksinya. Penerapan Program Hazob masih dengan metode ...